Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kualitas Tembakau Temanggung Diklaim Lebih Baik

Kualitas tembakau hasil panen 2017 di Kabupaten Temanggung lebih baik dibanding panen tahun 2016, kata seorang petani warga Sigedong, Tretep, kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Mujahidin.
Tanaman tembakau di Jawa Tengah./Pamuji Tri Nastiti
Tanaman tembakau di Jawa Tengah./Pamuji Tri Nastiti

Bisnis.com, TEMANGGUNG—Kualitas tembakau hasil panen 2017 di Kabupaten Temanggung lebih baik dibanding panen tahun 2016, kata seorang petani warga Sigedong, Tretep, kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Mujahidin.

Mujahidin di Temanggung, Jumat (25/8/2017), mengatakan petani mulai memanen tembakau dan hasilnya bagus karena didukung oleh cuaca yang bagus.

"Meskipun lahan tembakau sedikit berkurang dari tahun lalu, namun volumenya kemungkinan lebih banyak tahun ini karena tanaman tahun ini memang benar-benar bagus," katanya.

Ia menyebutkan di Desa Sigedong tahun lalu luas tanaman tembakau mencapai 300 hektare dan tahun ini berkurang menjadi 275 hektare.

Ia mengatakan tanaman tembakau tahun 2016 hancur karena hujan berlangsung hampir sepanjang tahun.

Ia menyebutkan tahun lalu harga tembakau tertinggi Rp75.000 per kilogram dan untuk hasil panen tahun ini kalau melihat kualitasnya harga diharapkan lebih tinggi.

"Sampai saat ini belum ada pabrikan yang membeli tembakau, kami berharap harganya bisa maksimal sehingga bisa sebagai pengganti hasil tahun lalu yang kurang bagus," katanya.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Agus Parmuji berharap harga tembakau tahun ini harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

"Perlu diketahui sektor budi daya tembakau saat ini biaya naik hampir 40 persen dari tahun lalu, mulai dari tanam, panen, hingga ke pascapanen, karena ongkos tenaga kerja naik," katanya.

Menurut dia hal itu harus menjadi perhitungan khusus bagi penentu "grade" di masing-masing industri rokok.

Ia menyebut kualitas tembakau saat ini sangat bagus. Melihat kenaikan biaya operasional ini, idealnya harga tembakau per "grade" paling tidak Rp25 ribu sampai Rp30 ribu per kilogram.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper