Bisnis.com, SURABAYA—PT Kalbe Farma Tbk berencana ekspansi pengembangan pabrik obat di Vietnam dan Myanmar mengingat permintaan produk farmasi di kedua negara tersebut cukup bagus.
Direktur Keuangan Kalbe Farma Bernadus Karmin mengatakan saat ini pihaknya sedang mencari lokasi terbaik untuk pembangunan pabrik dan menunggu kebijakan pemerintah setempat yang akan memberikan izin.
"Pendirian pabrik di Vietnam saat ini kami melihat kebutuhannya dulu, dan kemungkinan besar realisasinya malah Myanmar lebih dulu mengingat kebijakan setiap negara itu beda-beda," katanya saat Public Expose Marathon IDX Surabaya, Selasa (29/8/2017).
Dia menambahkan, saat ini Kalbe Farma di Myanmar juga sudah melirik beberapa partner lokal yang akan digandeng untuk pengembangan pabrik baru.
"Local partner sudah ada beberapa dan kita lihat peraturan di situ. Mudah-mudahan dapat lokasi, kita langsung beli lahannya," imbuhnya.
Bernadus mengungkapkan salah satu produk Kalbe Farma yang cukup besar pasarnya di Myanmar yakni obat Mixagrip. Selama ini, penjualan ekspor Kalbe Farma berkontribusi 5% terutama ke Asia Tenggara bahkan Nigeria.
Sedangkan secara jenis obat, penjualan Kalbe Farma untuk jenis obat resep (Cefspan, Brainact, Broadced) telah berkontribusi hingga 24%, sementara untuk obat kesehatan/consumer health/obat bebas (Mixagrip, Promag, Komix, Woods, Fatigon) berkontribusi 18%.
"Dan untuk produk divisi nutrisi seperti Chilkid, Prenagen, Diabetasol) berkontribusi 29%, lainnya dari divisi distribusi logistik sebanyak 29%," imbuhnya.
Investor Relation Kalbe Farma, Kartika Setiabudi menambahkan di samping menjajaki investasi baru, tahun ini perseroan juga menyiapkan capex atau belanja modal Rp1 triliun - Rp1,2 triliun untuk meningkatkan kapasitas produksi terutama produk kesehatan dan peningkatan distribusi.