Bisnis.com, SEMARANG – PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III menargetkan kedalaman kolam Terminal Peti kemas Semarang mencapai 10,5 meter pada awal 2018. Pengerukan ini akan meningkatkan kapasitas muat kapal yang akan bersandar di pelabuhan itu.
Manager Operasi dan Komersial Terminal Peti kemas Semarang (TPKS) Taufiq Rachman mengatakan saat ini setiap pekan kapalnya melayani minimal 14 kapal sandar dengan beragam ukuran. Kapal reguler terpanjang yang dilayani mencapai 240 meter.
Akan tetapi, dengan kedalam kolam yang dimiliki saat ini yang berkisar di tujuh meter membuat kapal tidak dapat menggunakan kapasitas angkut maksimalnya.
“Setelah pengerukan kapal dapat memuat jumlah kontainer lebih banyak. Kami juga sedang nego dengan satu pelayaran reguler, akan tetapi mereka menunggu kedalaman [kolam sandar terpenuhi terlebih dahulu],” kata taufiq kepada Bisnis di Semarang, Selasa (29/8/2017).
Taufiq menjelaskan pengerukan akan dimulai pada awal September mendatang. Selain itu, perusahaan juga akan mendatangkan sembilan Automated Rubber Tired Gantry (ARTG) crane untuk memperkuat 11 unit ATGR yang saat ini telah beroperasi. ATGR ini akan dipasang pada lapangan seaway yang telah rampung ditinggikan.
“November lapangan yang ditinggikan sudah ready. Setelah itu akan kami instalkan alat ARTG. Awal Maret 2018 semua akan beroperasi penuh,” katanya.
TPKS sendiri dapat melayani bongkar muat tiga kapal berkukuran besar sekaligus. Saat ini perusahaan memiliki tujuh container crane (CC). Saat ini rata-rata CC melayani 24 kontainer perjamnya. “Kapasitas bisa dioptimalkan hingga 40 kontainer,” tambah Taufiq.
Taufiq mengatakan moderenisasi dan peningkatan layakan TPKS ini merupakan upaya mengantisipasi lonjakan ekonomi di Jawa Tengah. Saat ini pertumbuhan kawasan industri dan relokasi sejumlah pabrik dari DKI Jakarta dan Jawa Barat harus diantisipasi oleh perusahaan.
Dia mengatakan, saat ini TPKS memiliki kemampuan melayani 800.000 teus petikemas pertahunnya. Akan tetapi kapasitas ini belum dimanfaatkan sepenuhnya oleh pelaku usaha karena kapasitas yang terpakai baru berkisar 600.000 teus. Sementara itu, hingga Juli 2017, perusahaan sudah melayani 367.869 teus.
“Untuk saat ini kami belum ada rencana penambahan seaway maupun reklamasi, akan tetapi setelah evaluasi permintaan 2018 mendatang maka potensi itu sangat mungkin dikaji,” katanya.