Bisnis.com, SLEMAN—Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan Pertamina Divre Yogyakarta dan Hiswana Migas akan melakukan penambahan fakultatif elpiji subsidi ukuran tiga kilogram pada September 2017 untuk mengantisipasi lonjakan permintaan pada Idul Adha.
Plt Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Sleman Dwi Anta Sudibya, Kamis (31/8/2017), mengatakan hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji subsidi ukuran tiga kilogram di masyarakat.
"Kuota elpiji reguler pada September nanti sebanyak 920.560 tabung, tambahan fakultatif 5,8 persen atau sebanyak 54.160 tabung," katanya.
Ia mengatakan, Pemkab Sleman pada minggu ke empat Agustus 2017 juga sudah menambah stok elpiji subsidi tiga kilogram sebanyak 5,45 persen atau 52.880 tabung dari total kuota sebanyak 954.640 tabung.
"Dengan jumlah tersebut kami prediksi ketersediaan elpiji subsidi tiga kilogram untuk September cukup karena ada kemungkinan ada sisa dari stok Agustus," katanya.
Dwi Anta mengatakan, harga elpiji subsidi tiga kilogram dari pangkalan ke pengecer saat ini Rp15.500, sedangkan harga dari pengecer ke konsumen berkisar antara Rp19.000 hingga Rp21.000.
"Kami mengimbau pada pelaku usaha agar menggunakan gas nonsubsidi `bright' berukuran lima kilogram dan 10 kilogram," katanya.
Hal tersebut terkait dengan temuan rumah pemotongan ayam (RPA) beberapa waktu lalu di daerah Maguwoharjo, Depok yang menggunakan elpiji subsidi tiga kilogram dalam menjalankan usahanya.
"Elpiji subsidi kan untuk. masyarakat tidak mampu, kami harap para pelaku usaha untuk menggunakan 'bright' gas lima kilogram atau 10 kilogram," katanya.