Bisnis.com, SOLO—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus mendorong penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) oleh perbankan.
"Sebagai dukungan terhadap program satu juta rumah, pemerintah banyak mengeluarkan berbagai fasilitas dan kemudahan," kata Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lana winayanti di Solo, Jawa Tengah, Senin (4/9/2017).
Ia mengatakan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di antaranya berupa likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), subsidi bunga kredit perumahan (SSB), subsidi bantuan uang muka (SBUM), pembebasan pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk rumah sederhana tapak dan rumah susun milik, serta pemberian prasarana, sarana, dan utilitas umum untuk rumah sederhana tapak.
Terkait dengan kinerja penyaluran KPR oleh perbankan, dikatakannya, dari awal tahun hingga pertengahan tahun 2016 penyaluran KPR FLPP sebanyak 2.295 unit dengan anggaran Rp200,11 miliar.
Selanjutnya, untuk penyaluran SSB sebanyak 5.997 unit dan penyaluran SUBM sebanyak 3.818 unit dengan anggaran Rp15,27 miliar.
Sedangkan untuk target KPR FLPP pada tahun ini, dikatakannya, sebanyak 40.000 unit dengan penyaluran sebesar Rp4,5 triliun, KPR SSB sebanyak 278.000 unit dengan penyaluran sebesar Rp1,97 triliun.
Selanjutnya untuk target SUBM sebanyak 278.000 unit dengan penyaluran sebesar Rp1,12 triliun.
Sementara itu, untuk target KPR bersubsidi tahun 2018 akan lebih tinggi dibandingkan tahun ini. Berdasarkan data dari Kementerian PUPR, untuk KPR FLPP sebanyak 120.000 unit dengan penyaluran sebesar Rp11,5 triliun.
Untuk KPR SSB sebanyak 225.000 unit dengan penyaluran sebesar Rp2,65 triliun dan SUBM sebanyak 344.500 unit dengan penyaluran sebesar Rp1,37 triliun.
Pihaknya berharap dengan dorongan dari Kementerian PUPR target yang sudah dicanangkan tersebut dapat terpenuhi.