Bisnis.com, SEMARANG – Kurator Kepailitan PT Nyonya Meneer memperkirakan masuknya investor baru untuk menghidupkan kembali pabrik jamu legendaris itu sangat tergantung dengan langkah PT Bank Pembangunan Daerah Papua (Bank Papua).
Tim Kurator Nyonya Meneer Ade Liansah mengatakan saat ini berdasarkan penelusuran pihaknya mengidentifikasi terdapat enam aset atas nama perusahaan dan 72 hak paten yang dapat dilelang menjadi sumber pembayaran hak kreditor.
Selain itu, terdapat tujuh aset tidak bergerak akan tetapi atas nama pribadi Chaerles Saerang selaku pemilik Nyonya Meneer dan pihak ketiga lainnya yang terkait.
“Sebanyak 72 merek itu sebagian besar sudah kadaluarsa. [Namun merek ini masih bernilai], karena peraturan untuk memperpanjang merek ini perusahaan [yang mendaftarakan] memperoleh hak prioritas memperpanjang,” kata Ade di Semarang, Senin (4/9/2017).
Dia mengatakan saat ini untuk aset Nyonya Meneer telah didaftarkan oleh Bank Papua untuk dilelang di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Semarang. Bank di ujung Timur Indonesia itu memiliki waktu hingga 4 Oktober untuk melelang sendiri seluruh jaminan yang mereka kuasai.
Ade mengatakan, jika akhirnya aset berhasil di lelang oleh pemegang jaminan maka pihaknya akan melelang sisa kekayaan kepailitan yang dikuasai ditambah kompensasi kepailitan dari kreditor saparatis yakni Bank Papua.
“Tapi tentu nilainya akan sangat kecil. Padahal kami sudah bertemu calon investor dan mereka mintanya sekaligus. Mereka akan membayar 100 persen tagihan terdaftar dan mau menghidupkan lagi Nyonya Meneer” katanya.