Bisnis.com, PURWOKERTO – Ratusan warga Kecamatan Purwokerto Timur, Banyumas, Jawa Tengah menyerbu operasi pasar elpiji kemasan 3kg yang digelar pemerintah kabupaten setempat bersama Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Banyumas.
Operasi pasar yang digelar di halaman Kantor Kecamatan Purwokerto Timur, ditujukan untuk warga miskin yang berhak menggunakan elpiji 3kg.
Dalam hal ini, warga yang hendak membeli elpiji 3 kg dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp15.500 per tabung itu wajib menunjukkan kartu tanda penduduk sesuai domisili dan hanya boleh membeli maksimal sebanyak dua tabung.
Salah seorang warga, Ari Pujiati mengaku terbantu dengan adanya operasi pasar tersebut karena elpiji 3 kg sulit diperoleh dalam dua pekan terakhir. "Kalaupun ada, harganya cukup tinggi," katanya, Kamis (7/9/2017).
Informasi yang dihimpun dari sejumlah warga, harga elpiji 3 kg di wilayah mereka berkisar Rp18.000-Rp20.000/tabung. Berdasarkan pantauan Antara di lokasi operasi pasar, beberapa warga membeli elpiji lebih dari dua tabung.
Bahkan, ada pembeli yang datang ke lokasi operasi pasar dengan mengendarai mobil pribadi. Salah seorang warga, Misbah mengaku membeli elpiji 3 kg itu untuk dijual kembali. "Saya beli enam tabung untuk dijual kembali," katanya.
Saat dihubungi wartawan terkait dengan adanya warga yang menggunakan mobil turut membeli elpiji 3 kg, Ketua Bidang Elpiji Nonsubsidi Hiswana Migas Banyumas Bambang Pramono mengatakan elpiji 3 kg ditujukan untuk warga miskin.
Oleh karena itu, dia mengimbau warga yang masuk kategori keluarga mampu untuk tidak menggunakan elpiji 3 kg.
"Saat ini, ada elpiji 5,5 kg dengan harga Rp65.000/tabung. Masyarakat yang ingin mendapatkan tabung elpiji 5,5 kg berikut isinya bisa menukar dua tabung elpiji 3 kg kosongan ditambah uang Rp100.000," katanya.
Ia mengatakan jika masyarakat ingin beli tabung baru ukuran 5,5 kg berikut isinya hanya berkisar Rp310.000-Rp320.000/tabung. Terkait dengan adanya pedagang elpiji keliling (motoris) yang turut mengantre operasi pasar tersebut, Bambang mengatakan hal itu sebenarnya tidak boleh dilayani.