Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai merancang desain teknis pembangunan Bendungan Jragung di Jawa Tengah yang menjadi salah satu bendungan yang akan dibangun pada 2019.
Kepala Pusat Bendungan Ni Made Sumiarsih menyatakan, paket jasa konsultansi desain teknis senilai Rp24 miliar ini didanai oleh pinjaman dari Asian Development Bank (ADB).
Pihaknya pun mendorong PT Indra Karya selaku pemenang tender untuk menyelesaikan desain teknis selama maksimal 18 bulan, bersama dengan AMDAL, dan sertifikasi keamanan bendungan sehingga siap konstruksi pada 2019.
“Ini salah satu pekerjaan yang lahir pertama kali dari didanai oleh ADB. Jadwal kami pekerjaan konstruksi 2019. Proyek ini sudah termasuk ke dalam proyek strategis nasional,” ujarnya usah penandatanganan kontrak Jasa Konsultansi Pekerjaan Desain Bendungan Jragung di Kantor Kementerian PUPR, Jumat (6/10/2017).
Dia menjelaskan, bendungan tersebut memiliki manfaat untuk pemenuhan air baku bagi rumah tangga, irigasi, pembangkit listrik termasuk mereduksi potensi banjir di sekitar Demak-Semarang Jawa Tengah.
Lebih lanjut pihaknya belum bisa memastikan anggaran yang akan disiapkan untuk dana konstruksi pada 2019 mendatang. Menurutnya, perencanaan anggaran baru bisa dilakukan setelah selesainya desain teknis bendungan. Sejauh ini, dia menyebut sumber pendanaan untuk konstruksi bendungan berasal dari APBN.
"Konstruksinya masih dari APBN. Saat masuk tahap konstruksi baru bisa dilakukan pembebasan tanah termasuk menentukan luas genangan dan daya tampung bendungannya," jelasnya usai acara penandatanganan.
Senior Procurement Officer ADB Olga Suryatmo mengaku cukup senang bisa terlibat dalam salah satu program prioritas nasional pemerintah. Dia menyebut total pinjaman ADB yang diberikan untuk Kementerian PUPR mencapai Rp2 triliun, yang juga terbagi ke dalam beberapa ditjen seperti bina marga dan cipta karya.