Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Ahli Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia atau Apari menargetkan jumlah tenaga ahli pialang asuransi mampu mencapai 1.000 orang pada 2020.
Bambang Suseno, Chairman Apari, mengatakan hingga saat ini total tenaga ahli pialang asuransi mencapai 607 orang.
"Kami targetkan pada 2020 mencapai 1.000 orang," ujarnya seusai seremoni penandatanganan mutual recognition agreement(MRA) dengan The Australian an New Zealand Institute of Insurance and Finance (ANZIIF), Senin (9/10/2017).
Bambang menjelaskan kebutuhan tenaga ahli pialang asuransi dan reasuransi masih cukup besar. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 68/POJK.05/2016 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Pialang Asuransi, Pialang Reasuransi dan Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi menyebutkan bahwa perusahaan pialang asuransi wajib mempekerjakan paling sedikit satu orang tenaga ahli secara penuh.
Adapun, hingga saat ini terdapat sekitar 200 perusahaan pialang asuransi dan reasuransi. "Belum cukup, meski satu perusahaan sudah punya masing-masing satu, sebab aturan itu juga mengatakan jumlah tenaga ahli disesuaikan seiring peningkatan bisnis," ujarnya.
Apalagi, jelasnya, ke depan era pasar terbuka akan memungkinkan tenaga ahli pialang asuransi bisa bekerja di luar negeri, begitu pun sebaliknya, dengan adanya penyetaraan gelar dengan ANZIIF.
Sebagai informasi, Apari memiliki tiga tingkat pendidikan dan gelar tenaga ahli pialang asuransi, yakni Ajun Ahli Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (AAPAI), Ahli Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (APAI) dan Certified Indonesian Insurance and Reinsurance Brokers (CIIB).
"Tenaga ahli asing pun bisa mendapatkan gelar dari Apari, sebaliknya anggota Apari pun bisa mendapatkan gelar ANZIIF sehingga bisa bekerja di luar negeri," ungkapnya.