Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angka Kematian Ibu Menurun, Indeks Kesehatan di Jateng Baik

Kasus angka kematian ibu (AKI) hamil dan menyusui terus mengalami penurunan signifikan sejak 2014, mencapai rata-rata 14% per tahun. Kondisi itu menunjukkan indeks kesehatan masyarakat di Provinsi Jawa Tengah yang terus mengalami pertumbuhan.
Ilustrasi./Antara
Ilustrasi./Antara

Bisnis.com, SEMARANG – Kasus angka kematian ibu (AKI) hamil dan menyusui terus mengalami penurunan signifikan sejak 2014, mencapai rata-rata 14% per tahun. Kondisi itu menunjukkan indeks kesehatan masyarakat di Provinsi Jawa Tengah yang terus mengalami pertumbuhan. 

Data Dinas Kesehatan Provinsi Jateng menunjukkan AKI pada 2014 mencapai 711 kasus, menurun menjadi 619 kasus di 2015 dan kembali menurun menjadi 602 pada 2016. Sedangkan hingga semester I 2017, AKI di Jateng tercatat 227 kasus.

"Tahun ini menurun sekitar 25% dari periode yang sama tahun sebelumnya, dan semoga di semester II tahun ini jumlahnya juga menurun, karena kan memang belum sampai akhir tahun," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo, Senin (9/10/2017). 

Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan turunnya angka kematian ibu antara lain meningkatnya kesadaran masyarakat dalam memperhatikan kesehatan ibu. Selain itu, utamanya yakni gerakan 5 NG yakni Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng yang dicanangkan pemprov dan didukung oleh pemerintah kabupaten/kota untuk terus menekan angka kematian ibu. 

“Gerakan 5 NG yaitu Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng yang diluncurkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Surakarta pada Juli 2016 lalu, dan ini mulai menunjukkan hasil, kesehatan ibu juga membaik dan tentunya ya itu, kesadaran masyarakat meningkat sehingga angka kematian ibu bisa ditekan,” kata Yuli.

Program 5 NG itu merupakan gerakan gotong-royong yang memanfaatkan seluruh potensi yang ada di masyarakat mulai dari hulu hingga hilir, yaitu dengan menggerakkan bidan desa dan kader PKK untuk mengedukasi para perempuan sejak pra kehamilan, masa kehamilan, persalinan, hingga pascapersalinan.

Selain itu juga mengajak masyarakat lainnya untuk memberi perhatian khusus pada ibu hamil dan sosialisasi perilaku hidup sehat. “Tidak butuh waktu lama gerakan itu terdengar di masyarakat. Ternyata setelah kita amati, mempunyai daya ungkit yang cukup signifikan,” jelasnya.

Ia menegaskan masalah angka kematian ibu melahirkan ini menjadi perhatian serius pemerintah provinsi Jateng. Sebab hal ini juga menjadi indikator utama pembangunan kesehatan, baik dalam RPJMN dan RPJMD. 

Selain AKI, pertumbuhan positif indeks kesehatan masyarakat ini juga ditunjukkan dengan tren penurunan sejumlah indikator kesehatan, seperti kematian bayi, hingga  jumlah balita penderita gizi buruk.

Untuk kasus kematian bayi pada 2014 tercatat 6.486 kasus, jumlah itu berkurang menjadi 6.483 kasus pada 2015 dan pada 2016 menurun lagi menjadi 6.478 kasus. Pada tahun ini hingga semester I/2017 angka kematian bayi tercatat 2.333 kasus.

Sedangkan untuk persentase balita gizi buruk di Jateng bisa ditekan di angka 0,03% dari jumlah populasi. 

Yulianto mengatakan pencapaian tersebut merupakan hasil dari intensifnya tindakan pencegahan, pengendalian, pengobatan hingga rehabilitasi yang sudah dilakukan sejak 2014. 

Selain itu, indikator yang juga mendukung yakni semakin meningkatnya kesadaran akan hidup sehat pada masyarakat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : News Editor
Sumber : Rilis

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper