Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan pasar obligasi kemarin, Kamis (13/10/2017), belum dapat dipastikan sebagai pertanda dimulainya pembalikan tren pasar obligasi ke depan.
Maximilianus Nico Demus Kepala Divisi Riset Indomitra Sekuritas mengatakan bahwa pasar obligasi kemarin terlihat menguat setelah sebelumnya penguatan dipimpin oleh obligasi berdurasi 20 tahun (20y).
Namun penguatan ini belum dapat dipastikan apakah penguatan ini sudah terkonfirmasi karena volume transaksi terus berkurang sejak sepekan terakhir.
"Pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas. Penguatan ini akan dipimpin oleh obligasi berdurasi 20y, diikuti dengan 15y dan 10y dilanjutkan dengan 5y," tulisnya dalam riset, Jumat (13/10/2017).
Menurutnya, setelah risalah FOMC selesai, fokus berikutnya adalah inflasi Amerika yang akan keluar hari ini, yang menurut consensus berada di 2.3% YoY. Hal ini tentu akan mendorong tingkat probabilitas kenaikkan Fed Rate pada bulan Desember nanti.
Beralih dari sana, para pelaku pasar dan investor juga akan menanti data ekonomi ekspor dan impor, yang menurut consensus juga akan surplus $1246 miliar.
"Hal ini tentu sangat penting tatkala kita akan menghadapi kenaikkan Fed Rate, kita harus terus mempertebal fundamental ekonomi kita, meskipun penerimaan pajak sampai bulan September ini masih seret. Hal ini yang akan mendorong Pemerintah untuk kembali mengeluarkan utang.
"Kami merekomendasikan beli hari ini [Jumat, 13/10] dengan volume kecil hingga sedang, dan mencermati inflasi Amerika yang akan keluar hari ini," katanya.