Bisnis.com, SEMARANG – Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 3 mencatat Bank Perkreditan Rakyat telah mengucurkan kredit Rp20,4 triliun di Jawa Tengah.
Kepala OJK KR 3 Bambang Kiswono mengatakan capaian ini naik 11,94% dibandingkan Agustus tahun lalu. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai Rp20 triliun. "Untuk aset mencapai Rp26,8 triliun atau naik 12,86%," kata Bambang di Semarang, pekan lalu.
Dia mengatakan dari jumlah saluran kredit ini, kredit bermasalah yang dihadapi mencapai 7,36% naik di bandingkan posisi akhir tahun yang hanya 6,99%. Bambang mengakui jumlah ini di atas rata-rata nasional, akan tetapi pihaknya optimis akan kembali menguat seiring pembenahan yang dilakukan oleh perusahaan.
"Rata-rata kondisi BPR bagus, kalau ada yang perlu perhatian khusus satu dua itu biasa. Karena setelah kami monitor lebih ketat maka akan kembali bagus," katanya.
Bambang mengucapkan untuk BPR yang kredit bermasalahnya tinggi, otoritas akan meminta tahapan rencana agar perusahaan dapat menurunkan kredit bermasalahnya. Dia menyebutkan saat ini sudah tidak ada lagi BPR yang diawasi khusus oleh otoritas.
"Untuk wilayah Jawa Tengah jumlah BPR mencapai 280, sedangkan Yogyakarta 66. Jadi di bawah KR 3 ada 346 BPR," katanya.
ANDALAN FINANCE
Sementara itu, perusahaan pembiayaan yang pasar captive-nya di Jawa Tengah PT Andalan Finance Indonesia (AFI) mengatakan pasar Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyumbang 55% total pembiayaan perusahaan. Sedangkan sisanya tersebar di wilayah kerja perusaah.
Managing Director AFI Frans F. Rundengan mengatakan meski masih dominan, market share Jawa Tengah dan DIY terus mengecil dalam portofolio kredit perusahaan. Dia mengatakan ke depan porsi pembiayaan diharapkan terus berimbang seiring ekspansi yang dilakukan AFI.
"Kami targetkan [tiap tahun] dapat tumbuh 25%," katanya.
Dia menjelaskan untuk mencapai target pembiayaan sepanjang 2017, perusahaan akan fokus menyalurkan pembiayaan pada segmen mobil bekas di luar pasar captive yang sepenuhnya pembiayaan mobil baru.
Selain itu, perusahaan juga berencana melakukan perluasan jaringan usaha dengan menambah 6 kantor cabang baru yang tersebar di Pulau Sumatra, Jawa, dan Bali. Saat ini Andalan Finance memiliki 37 Kantor Cabang dan 3 sales point yang tersebar di Jawa, Bali, Sumatra, Sulawesi dan Kalimantan.