Bisnis.com, SEMARANG – Jumlah stok beras di Semarang diperkirakan masih mencukupi untuk 2 tahun ke depan, karena masih banyak persediaan di 8 unit gudang yang tersebar di seluruh eks Karisidenan Semarang.
Gatot Endro Kepala Bulog Subdivre Semarang menuturkan di wilayahnya jumlah beras yang disimpan 103.000 ton beras di tahun 2017 kali ini tentunya cukup untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat yang tinggal di eks karisidenan Semarang.
Jumlah stok beras yang cukup banyak ditahun ini, juga dikirim ke berbagai daerah seperti di Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Kalimantan Tengah dan juga mengirim di kawasan eks Karesidenan Banyumas serta wilayah Kedu.
"Tahun ini jumlah beras kita melimpah hingga lebih dari 100.000 ton capaian saat ini belum sesuai dengan target yang dicanangkan sebelumnya panen berhasil hingga 80% namun hanya 77,8% dari hasil beras yang diterima oleh Bulog Subdivre Semarang,” ungkap Endro saat ditemui Bisnis.com, Rabu (18/10/2017).
Sementara itu, untuk harga beras berkisar antara Rp.8030 hingga Rp12.000 per kilogramnya setelah melalui proses penggilingan beras.
Pihaknya menambahkan, di Jawa Tengah, Semarang menempati urutan pertama sebagai penghasil beras terbanyak dan untuk tingkat nasional urutan kelima. Hal itu membanggakan, mengingat beberapa daerah di Jateng masih banyak yang mengalami kekurangan stok beras seperti di kawasan eks Karisidenan Kedu.
"Memang di Jateng masih kekurangan stok beras namun kami terus berupaya untuk mensuplai beras ke beberapa kota agar kebutuhan beras terpenuhi," ujarnya.