Bisnis.com, SLEMAN—Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta terus mendorong masyarakat pecinta satwa maupun tanaman untuk melakukan penangkaran guna mengurangi perburuan di alam bebas.
"Hasil cukup bagus, saat ini kesadaran masyarakat melakukan penangkaran tumbuhan dan satwa liar sudah mulai tumbuh," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta Junita Parjanti, Minggu (5/11/2017).
Menurut dia, sampai saat ini setidaknya ada 30 unit penangkar yang teregister mendapatkan izin di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Unit yang berizin ini terdiri atas 14 penangkar burung meliputi jalak bali, jalak putih, dan jenis paruh bengkok; dan tujuh unit penangkaran mamalia meliputi rusa timor dan kijang," katanya.
Ia mengatakan, BKSDA Yogyakarta terus mensosialisasikan upaya pelestarian dan pemanfaatan satwa khususnya satwa liar di bidang penangkaran.
"Guna mendukung sosialisasi tersebut kami juga menggelar Festival Satwa Hasil Penangkaran selama tiga hari sejak Jumat (3/11) hingga Minggu (5/11), dengan tema Melaraskan Konservasi dan Budaya," katanya.
Junita mengatakan, rangkaian festival ini beriringan dengan tradisi saparan bekakak yang menjadi event tahunan di kawasan cagar alam Gunung Gamping, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman.
"Festival juga diisi dengan kegiatan lomba kicau mania, pentas seni tradisional, bincang ringan tentang sejarah Gunung Gamping, dan lomba mewarnai serta menggambar bagi siswa SD. Dengan kegiatan ini, kami harapkan ada peningkatan peran serta masyarakat, dan menumbuhkembangkan kegiatan penangkaran satwa liar," katanya.