Bisnis.com, SLEMAN—Menyadari akan kebutuhan kenyamanan penumpang yang semakin tinggi, PT Angkasa Pura 1 Bandara Internasional Adisutjipto membangun travelator atau ramp berjalan yang menghubungkan terminal B dengan A atau sebaliknya. Proyek ini ditargetkan dapat dioperasionalkan pada akhir Desember 2017.
General Manager PT Angkasa Pura 1 Bandara Internasional Adisutjipto, Agus Pandu Purnama mengatakan, pembangunan travelator sepanjang 300 meter ini bermula dari keluhan penumpang yang merasakan ketidaknyamanan saat harus berjalan dari terminal B menuju lokasi parkir pesawat.
Awalnya, kata Pandu, PT Angkasa Pura 1 membangun Terminal B yang lokasinya sekitar 300 meter dari Terminal A sebelah barat. Namun karena keterbatasan apron atau tempat parkir pesawat, pesawat bisa saja parkir di apron yang tidak sesuai dengan keberangkatannya.
Dengan kondisi itu, penumpang internasional yang ada di Terminal B harus berjalan ke apron Terminal A, begitu pula sebaliknya. “Sementara jarak antara B dengan A sekitar 300 meter. Mereka [penumpang] mengeluhkan pelayanan saat hujan kehujanan dan panas kepanasan maka AP 1 ingin melayani dengan membangun travelator yang panjangnya 300 meter,” katanya seusai meninjau proyek travelator bersama Komandan Lanud Adisutjipto, Novyan Samyoga, Senin (18/12/2017).
Travelator dibangun dalam bentuk lorong panjang berkaca sehingga tidak membuat penumpang terkena paparan panas matahari maupun hujan. Penumpang dari Terminal A atau B tidak perlu berjalan karena dapat memanfaatkan travelator yang dirancang dengan dua jalur (double track) itu.
Saat ini, proyek pembangunan travelator sudah mencapai 97%. Pandu menargetkan pada akhir Desember 2017, fasilitas mewah ini dapat dioperasionalkan. “Sudah bisa dipasang [travelatornya] dan tinggal lantainya saja,” kata Pandu.