Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tol Salatiga-Boyolali Ditarget Selesai Juli, Ruas Jembatan Menantang

Pembangunan jalan tol paket III atau Salatiga-Boyolali ditarget selesai 6 Juli tahun ini. Sementara itu, pembangunan masih terkendala cuaca hujan yang masih cukup tinggi.

Bisnis.com, BOYOLALI—Pembangunan jalan tol paket III atau Salatiga-Boyolali ditarget selesai 6 Juli tahun ini. Sementara itu, pembangunan masih terkendala cuaca hujan yang masih cukup tinggi.

Meski ditarget selesai Juli, namun jalan tol sepanjang sekitar 29 km itu diupayakan bisa difungsikan sebagai jalur mudik-balik pada musim Lebaran medio Juni. Sehingga jalan tol paket III yang terhubung dengan pintu tol Kartasura ini bisa terhubung dengan jalan tol paket I Solo (Kartasura)-Ngawi (yang rencananya akan dioperasikan Maret).

Pengendali Lapangan Seksi C D F pada pembangunan jalan tol paket III PT Jasamarga Solo Ngawi atau JSN (sebelumnya bernama PT Solo Ngawi Jaya atau SNJ) Ngadino mengatakan, saat ini pihaknya terus mengebut pekerjaan-pekerjaan struktur sehingga target selesai Juli dapat tercapai.

“Paket III ini kurang lebih berjalan 56 persen. Kami terus melakukan presure kepada pekerja untuk terus bekerja maksimal agar Juli nanti bisa selesai,” kata dia saat ditemui di gerbang tol Mojosongo, Boyolali, Rabu (7/2/2018).

Dia menambahkan, pembangunan yang dimulai Januari 2017 tersebut terkendala cuaca.

“Curah hujan pada Desember [2017] sampai Januari [2018] ini masih cukup tinggi sehingga pekerjaan tanah masih tertunda. Untuk pekerjaan struktur bisa jalan terus karena masalah pembebasan tanah warga sudah klir, tinggal pembebasan lahan fasilitas umum [fasum] dan fasilitas sosial [fasos] yang saya kira bisa diselesaikan antarpemerintah daerah,” imbuh Ngadino saat ditemui bersama Manajer Adiministrasi PT JSN, Fatahillah.

Selain itu, ruas tol paket III yang melintasi 29 desa itu juga terkendala pembangunan jembatan di wilayah Kenteng (Kabupaten Semarang).
Sementara itu Fatahillah menambahkan, jembatan ini menjadi titik kritis karena panjangnya mencapai 496 meter dengan ketinggian 40 meter.

“Itu yang kritis karena jembatannya panjang. Tapi untuk struktur lainnya bisa tetap berjalan,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper