Bisnis.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Bulog kembali memberikan bantuan sosial beras Program Subsidi Beras (Rastra) yang akan dikirim ke 35 kabupaten/kota yang membutuhkan bantuan beras.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menuturkan Bulog akan menyalurkan beras rastra sebanyak 24.000 ton ke 2,4 juta warga Jateng yang kurang mampu.
“Semoga bantuan beras ini tepat sasaran dan bisa bermanfaat bagi masyarakat kurang mampu yang sangat membutuhkan beras sebagai makanan pokok,” ucapnya, Jumat (9/2/2018).
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Divre Jateng Djoni Nur Ashari mengatakan selama Januari Bulog melakukan operasi pasar dan menyalurkan 24.000 ton yang dibagi ke 15 pasar penyumbang inflasi tertinggi.
Sementara untuk beras rastra baru tersalurkan 45 ton ke Kabupaten Kendal beberapa waktu lalu.
“Bansos Rastra kali ini langsung disalurkan ke 8.000 titik distribusi yang ada di Jateng. Sebab, masih banyak daerah yang mengalami kekurangan beras jika pun ada harganya cukup mahal,” kata Djoni.
Djoni menjelaskan untuk stok beras Bulog memastikan aman sampai akhir April. Bulog Divre Jateng memerkirakan pada pertengahan Februari nanti harga beras Jateng di 35 Kabupaten/Kota semuanya sudah kembali normal.
“Jawa Tengah akan mengalami panen raya pada pertengahan Februari karena hampir seluruh daerah di Jateng panen padi serentak. Kami berharap panen raya nanti bukan hanya mencukupi stok beras di Jateng namun juga bisa membantu daerah lain,” katanya.
Sejumlah daerah sudah mengalami panen raya seperti di Kabupaten Demak, Sragen, Grobogan, Pati dan biasanya mencapai puncak pada Maret sampai pertengahan April.
Selain itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jateng Nur Hadi Amiyanto menuturkan, menyambut baik adanya bantuan beras rastra kali ini sebab bisa membantu mereka yang kurang mampu.
“Kalau dulu masyarakat, nebus beras miskin namun kini sejak adanya Kartu Keluarga Sejahtera [KKS] warga tinggal menunjukkan kartu tersebut untuk ditukarkan beras rastra sebanyak 10 kilogram,” paparnya.