Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beras Jateng Belum Redakan Panasnya Harga

Harga beras medium di Pasar Induk Beras Cipinang mulai menunjukkan penurunan berarti menjelang terjadinya panen raya yang diperkirakan puncaknya pada Maret dan April 2018.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Harga beras medium di Pasar Induk Beras Cipinang mulai menunjukkan penurunan berarti menjelang terjadinya panen raya yang diperkirakan puncaknya pada Maret dan April 2018. Meski begitu angka tersebut masih jauh dari harga eceran tertinggi.

Berdasarkan data yang dirilis Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) harga beras medium varietas IR 64 II berada di harga Rp11.100 per kg pada 20 Februari, sementara 18 Februari sebelumnya harga beras mencapai Rp11.600 per kg. pada 19 Februari, harga juga turun di Rp11.150 per kg

Adapun harga beras premium varietas IR 64 I turun merosot di Rp11.850 per kg setelah dua hari sebelumnya mencapai Rp12.125 per kg. Pada Senin kemarin, harga juga turun di angka Rp11.875 per kg. Sementara harga beras Bulog di pasar induk tersebut masih stabil di Rp8.500 per kg.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo mengatakan penurunan tersebut terjadi setelah harga gabah yang mengalami mulai merosot. Namun penurunan tersebut masih belum mencapai harga pembelian pemerintah untuk gabah kering panen yakni Rp3.750 per kg.

Harga gabah di Jawa Tengah berada di kisaran Rp5.100 – Rp5.200 per kg. Sementara gabah di Sulawesi Selatan lebih murah yakni Rp4.300 – 4.400 per kg. Meski begitu harga Sulawesi Selatan akan ditambah sekitar Rp400 per kg ketika tiba di Pulau Jawa untuk biaya perjalanan.

“Beras memang turun tetapi masih tinggi, itu memang proses jelang panen,” kata Arief, Selasa (20/2/2017).

Penurunan harga saat ini diharapkan tetap berlangsung seiring makin dekatnya waktu panen raya di sejumlah daerah. Meski begitu pihaknya masih mengkhawatirkan adanya serangan hama dan cuaca buruk yang berakibat pada hasil panen tidak maksimal.

“Kita harapkan cuaca baik dan tidak ada yang terkena hama.”

Sementara stok akhir beras di PIBC pada 19 Februari sebesar 25.004 ton setelah stok awal 21.584. Adapun stok beras di pasar induk sendiri sebanyak 26,65% merupakan pasokan dari beras Bulog.

Sementara itu hingga kini untuk menurunkan harga dan memastikan stok beras aman, pemerintah masih memberlakukan operasi pasar beras untuk masyararakat. Upaya stabilisasi harga ini telah berlangsung sejak akhir 2017.

Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) hingga kini telah menggelontorkan stok cadangan beras pemerintah hingga 212.131 ton. Rata-rata dalam satu hari pemerintah menggelontorkan 13.000 – 15.000 ton beras untuk menekan harga di pasaran.

Ketua Persatuan Penggilingan Beras dan Padi (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengatakan musim penghujan menjadi salah satu sebab harga gabah masih belum turun signifikan. “Harga rata-rata nasional masih Rp4.500 per kg,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper