Bisnis.com, JAKARTA—PT Angkasa Pura I (Persero) akan fokus pada pemenuhan tingkat kapasitas penumpang melalui pembangunan di sembilan bandara yang mengalami kekurangan (lack of capacity).
Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan bandara yang hendak dikembangkan adalah Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Internasional Baru Yogyakarta, Bandara Juanda Surabaya, dan Bandara Ngurah Rai Denpasar. Selain itu, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Lombok Praya, Bandara Adi Soemarmo Solo, dan Bandara Sam Ratulangi Manado.
"Pertumbuhan penumpang selalu lebih tinggi dibandingkan kapasitas bandara. Ini menjadi perhatian kami untuk mempercepat pemenuhan kapasitas," kata Faik dalam acara Airports-Airlines Gathering, Rabu (21/2/2018).
Dia menambahkan kapasitas yang akan ditingkatkan mencakup sisi udara (air side) dan sisi darat (land side). Adapun, junlah penumpang pada 2017 sebanyak 89 juta orang dengan rata-rata pertumbuhan 6% per tahun.
Pihaknya telah mempersiapkan dana investasi hingga Rp18,8 triliun pada tahun ini. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi setelah pada tahun sebelumnya hanya Rp8 triliun.
"Kalau masalah kapasitas ini bisa kami selesaikan, pertumbuhan penumpang per tahun bisa lebih tinggi lagi," ujarnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, terdapat tiga bandara yang menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional, yakni Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Bandara Ahmad Yani Semarang, dan Bandara Internasional Baru Yogyakarta
Pembangunan terminal baru di Bandara Ahmad Yani Semarang akan menghabiskan dana Rp1,3 triliun dan ditargetkan sudah bisa beroperasi pada Maret 2018. Pergerakan penumpang di Bandara Ahmad Yani dilaporkan mencapai 4,2 juta per tahun, sedangkan kapasitasnya hanya 800.000 per tahun.
Kemudian, untuk Bandara Internasional Baru Yogyakarta akan disediakan dana hingga Rp2,5 triliun selama 2018. Pembangunan tersebut mendesak karena trafik penumpang di Bandara Adisucipto saat ini mencapai 7,8 juta per tahun atau 4,58 kali dari kapasitas 1,7 juta penumpang.
AP I juga berencana menaikkan kapasitas terminal Bandara Syamsuddin Noor menjadi 6 juta penumpang dari sebelumnya 1 juta penumpang per tahun. Adapun, pergerakan penumpang di bandara tersebut telah mencapai 3,5 juta penumpang per tahun.
Dana yang dipersiapkan untuk pengembangan Bandara Syamsuddin Noor pada tahun ini mencapai Rp1,5 triliun.