Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Emas Antam di Semarang Tak Berkilau

Menjelang akhir Februari penjualan Emas Antam di Provinsi Jawa Tengah lesu. Ini terbukti dengan menurunnya pembelian emas batangan yang meleset dari target yang dibebankan.

Bisnis.com, SEMARANG - Menjelang akhir Februari penjualan Emas Antam di Provinsi Jawa Tengah lesu. Ini terbukti dengan menurunnya pembelian emas batangan yang meleset dari target yang dibebankan.

Marketing Representatif Toko Emas Antam Semarang Purwanto mengatakan, selama Februari penjualan emas hanya 8 kilogram setelah sebelumnya manajemen menargetkan pembelian emas batangan capai 16 kilogram. Setelah sebelumnya, pada Januari toko emas Antam bisa menjual emas sebanyak 9,6 kilogram.

"Februari pembelian emas sepi, meskipun kami memberikan emas edisi khusus untuk Imlek namun tetap saja belum bisa mendongkrak penjualan emas di wilayah Jateng. Sebab, penjualan emas edisi khusus Imlek tersebut hanya terjual 8 buah ," kata Purwanto Senin (26/2/2018).

Penjualan emas yang lesu belakang ini dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang turun, serta beberapa toko emas yang mengurangi pembeliannya. Selain itu, masyarakat juga banyak menahan diri untuk membeli emas dalam jumlah banyak.

Menurutnya untuk harga emas sendiri, pada Senin (26/02) mengalami penurunan harga sekitar Rp 1.000 jika dibandingkan pada Jumat dan Sabtu lalu.

"Harga emas untuk berat 2 gram kini berada di harga Rp 1, 2 juta, emas dengan berat 5 gram berada di harga Rp 3 juta dan emas dengan berat 10 gram kini berada diangka Rp 6 juta," tuturnya.

Dia mengungkapkan harga emas setiap harinya terus mengalami fluktuatif yang tidak menentu. Namun pada tahun 2018, harga emas batangan banyak mengalami penurunan harga jika dibandingkan dengan kenaikan harga.

"Harga emas batangan biasanya turun sekitar 2 kali dan naik sekitar 1 kali di setiap minggunya. Namun harga itu juga bisa disebabkan gejolak dunia. Jika ada permasalahan yang berat di dunia, maka harga emas biasanya akan menngalami kenaikan harga," ungkapnya.

Ia berharap agar penjualan pada tahun 2018, terus mengalami kenaikan karena harga emas bagus untuk investasi jika dibandingkan perhiasan.

"Harga emas lebih stabil jka dijual kembali jadi masyarakat bisa menyimpannya untuk imvestasi jangka panjang," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper