Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin Rakit Angkutan Pedesaan di Soloraya

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan siap memproduksi kendaraan pedesaan dengan merangkul pelaku industri mikro yang tersebar di seluruh daerah.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, SEMARANG - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan siap memproduksi kendaraan pedesaan dengan merangkul pelaku industri mikro yang tersebar di seluruh daerah.

Sony Sulaksono, Kepala Puslitbang Tekhnologi dan Kekayaan Industri Kemenperin menyatakan kendaraan pedesaan akan menyasar pangsa pasar di kalangan masyarakat desa yang selama ini belum tersentuh angkutan umum.

"Kami sadar bahwa perubahan siklus industri otomotif dunia setiap 5-10 tahun terus berubah. Untuk itu, kami mengembangkan kendaaraan pedesaan sesuai program inovasi Kemenperin dengan menyasar pangsa pasar 74.000 desa dengan pemegang hak merek lokal," ungkap Sony, saat menggelar seminar bertemakan Kebijakan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa yang Ramah Lingkungan, di Wisma Perdamaian Semarang, Selasa (27/2/2018).

Dengan membidik pasar diluar produsen mobil papan atas, dia optimistis bahwa kendaraan pedesaan masa masa mendatang bakal menjadi pemain tunggal di Indonesia.

Lebih jauh lagi, untuk saat ini pihaknya telah menggandeng sejumlah pelaku usaha asal China, Jepang dan Korea Selatan untuk bekerjasama mengembangkan komponen kendaraan pedesaan.

Selain itu, para siswa sekolah kejuruan, politeknik di beberapa kota bakal diajak bergabung untuk memproduksi massal moda transportasi tersebut.

"Salah satunya kami kerja sama dengan STP Solo. Kami ingin mewujudkan kebanggaan nasional dengan memproduksi kendaraan dengan bahan baku sendiri, syukur-syukur bisa diekspor," ungkapnya.

Sementara itu, Rosalina Faried, Ketua Umum Perhimpunan Industri Kecil Menengah Komponen Otomotif Indonesia mengapresiasi pelibatan pelaku IKM dalam memproduksi kendaraan pedesaan.

Ia sendiri mengaku mendapat bocoran dari Kemenperin bahwa kendaraan pedesaan akan mulai beroperasi mulai Juli 2018 nanti.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper