Bisnis.com, YOGYAKARTA—Nilai transaksi Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (Jiffina) 2018 di Jogja Expo Center, 10-13 Maret, mencapai 64 juta dolar Amerika Serikat dari target sebesar 100 juta dolar AS.
"Meski tidak sesuai target yang kami tentukan, capaian nilai transaksi ini tidak terlalu mengecewakan kami," kata Ketua OC Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (Jiffina) 2018 Endro Wardoyo saat penutupan pameran di Jogja Expo Center (JEC), Selasa petang (13/3/2018).
Nilai transaksi itu mengalami penurunan jika dibandingkan gelaran Jiffina 2017 yang mampu mencapai 78 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Penurunan nilai transaksi itu, menurut Endro, sedikit banyak dipicu oleh faktor daya beli di tengah situasi pasar global yang tidak menentu.
"Capaian ini cukup realistis melihat kondisi pameran mebel serupa seperti di Singapura (IFFS 2018) dan di Jakarta (IFEX 2018) yang juga mengalami tren penurunan," kata dia.
Endro menyebutkan total sebanyak 3.843 pengunjung dari 40 negara yang hadir dalam pameran yang dihelat selama empat hari itu, terdiri atas 858 pengunjung mancanegara dan 2.985 pengunjung domestik.
"Secara keseluruhan 'buyer' yang hadir minta diantar untuk mengunjungi secara langsung pabrik atau 'showroom' para peserta pameran," kata dia.
Penyelenggaraan Jiffina tahun ini diikuti 300 peserta pengusaha mebel yang berasal dari Yogyakarta diikuti Jawa Tengah (Solo, Klaten, Semarang, Jepara), Jawa Timur dan Bali. Mereka memamerkan beragam mebel dengan model dan desain mulai minimalis, rustic hingga berbahan kayu daur ulang.