Bisnis.com, SEMARANG - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah mengklaim produk ikan makarel yang dijual bebas di Jateng tergolong aman dikonsumsi manusia. Hal tersebut ditegaskan Lalu M Syafriadi, Kepala DKP Jawa Tengah, saat ditemui di Gedung Toko Tani Indonesia Center, Semarang, Jumat (6/4/2018).
Lalu menuturkan dirinya telah menuntaskan proses uji laboratorium pada produk-produk ikan makarel. Dari 27 merek makarel yang dilarang BPOM, kata Lalu, empat di antaranya sudah melalui rangkaian uji laboratorium.
"Hasilnya tidak mengandung cacing pada empat produk sudah diuji lab. Mudah mudahan dengan langkah-langkah seperti ini, tidak mengurangi konsumsi ikan di Jawa Tengah," katanya.
Lebih lanjut, dia meyakinkan kepada masyarakat agar tetap mengonsumsi makarel. Pasalnya, sebuah produk makarel telah melewati tahapan pembuatan yang rumit.
"Pembuatan produk ikan kaleng itu prosesnya sangat rumit, karena harus menerapkan standar sesuai ISO 2001, ditambah pembekuan bahan ikan dengan suhu tertentu sehingga sudah aman dan masyarakat tidak perlu khawatir, jangan bimbang, jangan ragu lagi untuk makan makarel," ucapnya.
Menurut lalu tingkat konsumsi makan ikan di Jawa Tengah selama ini masih rendah. Data yang diperoleh DKP pada 2017, konsumsi ikan masih 26,71 kilogram atau jauh dari target nasional yang mencapai 40 kilogram.
Baca Juga
"Jadi komitmen gerakan makan ikan itu harus membumi dan merakyat yang didukung dari seluruh bangsa Indonesia," katanya.