Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPPTKG: Suhu Kawah Merapi Alami Penurunan

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, usai mengalami erupsi freatik pada pukul 7.45 WIB, suhu kawah di Gunung Merapi berangsur menurun.Dalam keterangan resminya melalui akun twitter @BPPTKG, disebutkan bahwa sempat teramati peningkatan suku kawah secara singkat pada pukul 6:00 WIB (sekitar 2 jam sebelum erupsi). Sementara itu pascaerupsi, kegempaan yang terekam tidak mengalami perubahan dan suhu kawah mengalami penurunan.
Warga duduk di pekarangan dengan latar belakang puncak gunung Merapi yang mengeluarkan asap sulfatara terlihat dari Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (5/6/2018)./Antara-Aloysius Jarot Nugroho
Warga duduk di pekarangan dengan latar belakang puncak gunung Merapi yang mengeluarkan asap sulfatara terlihat dari Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (5/6/2018)./Antara-Aloysius Jarot Nugroho

Bisnis.com, SEMARANG—Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, usai mengalami erupsi freatik pada pukul 7.45 WIB, suhu kawah di Gunung Merapi berangsur menurun.

Dalam keterangan resminya melalui akun twitter @BPPTKG, disebutkan bahwa  sempat teramati peningkatan suku kawah secara singkat pada pukul 6:00 WIB (sekitar 2 jam sebelum erupsi). Sementara itu pascaerupsi, kegempaan yang terekam tidak mengalami perubahan dan suhu kawah mengalami penurunan.

“Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang,’ tulis BPPTKG melalui akun Twitternya, Jumat (11/5/2018)  

Adapun, erupsi yang terjadi bersifat dilaporkan freatik (dominasi uap air). Erupsi berlangsung satu kali dan tidak diikuti erupsi susulan. Sebelum erupsi freatik ini terjadi, jaringan seismik Merapi tidak merekam adanya peningkatan kegempaan.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magelang  menyebutkan bahwa hembusan arah angin menuju arah selatan.  Untuk itu masyarakat di area selatan Gunung Merapi diminta untuk menyiapkan masker. Kendati demikian, masyarakat diminta untuk tetap beraktivitas secara normal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper