Bisnis.com, SOLO—Musim libur Lebaran disebut bisa mengurangi jumlah konsumsi listrik hingga 39%. Terlebih saat Lebaran banyak perusahaan dan perkantoran yang libur.
Manajer Area PT PLN Surakarta, Mundhakir, mengatakan sebagian besar penyumbang turunnya konsumsi listrik adalah banyaknya perusahaan yang libur operasional saat Lebaran.
"Kalau untuk perkantoran jumlahnya tidak signifikan. Penurunan konsumsi ini lebih banyak dipengaruhi oleh liburnya pabrik atau perusahaan yang penggunaan listriknya tinggi," kata dia saat dihubungi JIBI, Selasa (19/6/2018).
Disebutkan beban puncak di hari biasa mencapai 670-680 mega watt. Sedangkan pada momentum Lebaran turun menjadi 408 mega watt. Bahkan puncak penurunan hingga 340 mega watt pada hari H Lebaran, kemudian kembali naik menjadi 460 mega watt pada Senin (18/6/2018).
Kemudian mengenai masalah pelayanan jaringan, dia menyebutkan tidak ada gangguan yang parah. Tidak ada gangguan yang disebabkan oleh permasalahan kapasitas trafo.
Selama Lebaran, ada tiga laporan gangguan yang disebabkan faktor eksternal. Ketiganya disebabkan karena gangguan dari binatang, yaitu burung dan tokek. Gangguan itupun dapat tertangani dalam waktu kurang dari dua jam.