Bisnis.com, SOLO — Harga daging ayam potong mulai berangsur turun. Jika pada Minggu (17/6) lalu harga di pasaran mencapai Rp50.000/kilogram (kg), pada Rabu (20/6) sudah turun menjadi Rp45.000/kg lagi. Pedagang eceran berharap harga tersebut bisa terus turun.
Penurunan harga tersebut disampaikan oleh salah satu pedagang di Pasar Nongko, Painah. Menurutnya penurunan harga tersebut baru terjadi pada Selasa (19/6). Sebelumnya, sejak H+1 Lebaran, harga jual daging ayam potong tersebut masih tinggi.
"Kemarin [Selasa] sudah Rp45.000/kg. Harga tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu, penjualan pun sepi," kata dia saat ditemui Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Pasar Nongko, Rabu (20/6/2018) .
Dia mengatakan jika pada Lebaran tahun lalu dia bisa menjual 3 kuintal. Namun pada Lebaran tahun ini kurang dari 2,5 kuintal daging yang dia jual dalam sehari.
"Kemarin 2,5 kuintal itu sampai sore saja tidak habis," kata dia. Painah berharap harga ayam potong bisa kembali turun seperti sedia kala. Agar para pelanggan kembali antusias membeli daging ayam.
Hal serupa juga disampaikan pedagang daging ayam di Pasar Legi, Sakiyem. Menurutnya harga daging ayam potong sudah kembali ke harga seperti sebelum Lebaran lalu, yaitu Rp45.000/kg. "Setelah lebaran mencapai Rp50.000/kg. Ini sudah sedikit turun," terang dia.
Sementara itu berdasarkan data harga komoditas dari Kantor Pasar Legi, harga daging ayam potong pada Rabu pagi antara Rp42.000-Rp45.000/kg.
Di sisi lain harga komoditas lain terpantau stabil. Untuk telur ayam ras pada Rabu sekitar Rp23.000/kg. Harga tersebut masih sama dengan Minggu lalu. "Masih sama belum ada perubahan," kata pedagang telur di Pasar Legi, Tutik.
Harga beras juga tidak mengalami perubahan. Menurut salah satu pedagang beras di pasar tersebut, Ali Wiyono, harga beras masih sama seperti saat sebelum lebaran, yaitu antara Rp9.000-Rp12.500/kg.