Bisnis.com, SEMARANG - Pembangunan Perusahaan Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kabupaten Batang dan kilang minyak di Cilacap kerek perekonomian Jateng tumbuh sampai 5,54%. Hal ini karena pembangunan PLTU berpengaruh langsung terhadap perekonomian yang ada di Kabupaten Batang.
Kepala Bidang neraca wilayah dan neraca statistik BPS Jateng Samiran menuturkan, Perekonomian Jawa Tengah berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga beriaku triwulan II - 2018 mencapai Rp321.870.15 miiiar dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp235.897.57 miliar.
"Perekonomian di Jateng sedang tumbuh sampai 5,54%. Pembangunan PLTU dan eksplorasi minyak di Cilacap turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Jateng, karena pembangunan tersebut berdampak langsung dengan ekonomi masyarakat sekitar," kata Samiran Senin (6/8/2018).
Samiran menuturkan, dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oIeh semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha lnformasi dan Komunikasi yang tumbuh 11,83% . Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Impor yang tumbuh sebesar 15,86%
Sementara itu, ekonomi Jawa Tengah triwulan II/2018 meningkat sebesar 3,10 persen dari triwulan I/2018. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 6,09%. Sementara itu dari sisi Pengeluaran dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang tumbuh sebesar 33,71%.
"Selain pembangunan PLTU, transportasi dan pergudangan turut andil mendongkrak perekonomian Jateng. Terlebih lagi saat ini bandara baru sudah mulai beroperasi, sehingga ekonomi semakin terangkat," ujarnya.
Selain itu lanjut dia, struktur ekonomi Jawa Tengah pada triwulan II-2018 dari sisi produksi masih tetap didominasi oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan yaitu sebesar 34,96%, sedangkan dari sisi pengeluaran didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) yang mencapai sebesar 60,00%.