Bisnis.com, SEMARANG - Hingga akhir tahun, DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah memperkirakan pertumbuhan industri belum akan tumbuh secara signifikan.
Ketua DPP Apindo Jateng Frans Kongi mengatakan situasi hingga akhir tahun kemungkinan besar belum banyak berubah. Artinya, pertumbuhan masih akan terjadi, tetapi belum signifikan.
"Ke depan situasi tetap akan begini. Belum ada pertumbuhan signifikan," ujarnya kepada Bisnis Senin (6/8//2018).
Dia menjelaskan hal tersebut bisa diakibatkan oleh sikap para pengusaha yang lebih berhati-hati dalam menyikapi situasi perekonomian global. Alhasil, investasi pun bisa saja tidak dilakukan secara gencar.
"Kalau kita lihat situasinya sekarang, investasi banyak atau besar-besaran rasanya gak mungkin. Fokus kita sekarang lebih mempertahankan industri yang sudah ada," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng Didik Subiantoro menyatakan tren investasi di Jateng, setidaknya dalam lima tahun terakhir, sudah baik. Hal tersebut ditandai dengan peningkatan persentase realisasi investasi dibandingkan dengan target.
Dia menjelaskan pada 2013 dan 2014 realisasi investasi Jateng masih sedikit di bawah target, yakni 99% dan 80%. Namun, sejak 2015, capaiannya selalu di atas target.
Pada 2015, realisasinya mencapai Rp26,04 triliun atau 109% dari target senilai Rp24 triliun. Selanjutnya pada 2016 realiasinya senilai Rp38,18 triliun atau 139% dari target yang ditetapkan senilai Rp27,55 triliun.
Pada 2017, realisasi investasi Jateng menyentuh angka Rp51,54 triliun atau 124% dari target senilai Rp41,7 triliun.
Adapun pada kuartal I/2018 realisasi investasi Jateng telah mencapai Rp16,11 triliun atau 34% dari target senilai Rp47,15 triliun.
"Dilihat dari persentasenya bisa disimpulkan kalau investasi di Jateng ini memang bergerak terus ke arah yang positif," tuturnya.