Bisnis.com, SEMARANG – Perum Bulog Divre Jateng hingga kini telah memproduksi beras renceng/renteng (kemasan 200 gram) sebanyak 23.966 sachet.
Beras Renceng dengan merek 'Beras Kita' dibanderol dengan harga Rp2.500/sachet, dan dapat diperoleh di sejumlah pasar tradisional, toko kelontong, maupun di Rumah Pangan Kita (RPK) seluruh wilayah Jawa Tengah.
"Sampai dengan saat ini realisasi penjualan beras renceng sebanyak 12.685 sachet," kata M. Sugit Tedjo Mulyono, Kepala Perum Bulog Divre Jateng Senin (13/8/2018).
Menurutnya, solusi beras renceng ini sesuai dengan terobosan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso yang menginginkan beras harus terjangkau ke seluruh lapisan masyarakat, dan tersedia bahkan hingga ke warung-warung kecil, layaknya kopi dan mi instan yang sudah pasti tersedia.
Dia menambahkan, keberadaan beras renceng ini diharapkan mampu mencegah mafia beras yang berniat menimbun beras dan membuat harga beras melambung, karena kurangnya ketersediaan di pasaran.
"Beras renceng ini sekaligus mempermudah masyarakat dalam memperoleh beras berkualitas premium dengan ukuran yang praktis dan ekonomis," ungkapnya.
Terkait kegiatan operasional Perum Bulog Divre Jateng untuk penyaluran bansos rastra, saat ini telah tersalur 100% untuk Pagu bulan Januari-Juli 2018.
Adapun pengadaan beras mencapai 197.713 ton atau 64,95 % dari target sampai dengan bulan Agustus 2018 sebanyak 304.375 ton. Kendati demikian, realisasi pengadaan harian sebesar 1.500 sampai dengan1.900 ton per hari mengalami penurunan dari bulan sebelumnya sebanyak 2.000 sampai 2.700 ton per hari, yang dipengaruhi harga Gabah Tingkat Petani (GKP) naik.
Selain itu, lanjutnya, Perum Bulog kini juga tengah melakukan kegiatan pengadaan gula petani dengan harga Rp9.700 perkilogramnya. Target pengadaan gula sebesar 38.348 ton sudah terealisasi sebanyak 1.400 ton.