Bisnis.com, SEMARANG - Upaya pembentukan Koperasi Merah Putih di Jawa Tengah masuk pada tahapan survei awal. Taj Yasin Maimoen, Wakil Gubernur Jawa Tengah, menyatakan bahwa tahapan tersebut telah dilakukan di berbagai kabupaten dan kota di Jawa Tengah.
"Kami tinggal menunggu yang lainnya dan akan memperkuat kembali," ucapnya saat mendampingi kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, pada Selasa (6/5/2025), di Desa Kebumen, Kabupaten Semarang.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan dukungan atas upaya percepatan pembentukan Koperasi Merah Putih tersebut. Sebab, program itu dinilai strategis untuk memperkuat ketahanan pangan dan membangun ekonomi mandiri di tingkat desa. "Beberapa lokasi telah mulai diuji coba. Nantinya akan kami dorong juga percepatan," ucap Taj Yasin.
Dalam kunjungannya, Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa program Koperasi Merah Putih sengaja dicanangkan pemerintah untuk membangun ekosistem perekonomian di pedesaan. Nantinya, koperasi tersebut akan menjadi penggerak ekonomi warga bahkan mampu menciptakan lapangan kerja di pedesaan.
“Kalau urusan pangan sudah aman dan surplus, itu bagus. Tapi itu belum cukup. Harus dibangun juga ekonominya agar desa-desa bisa menyerap tenaga kerja kreatif, mengurangi pengangguran, dan mencegah masyarakat terjerumus ke hal-hal negatif,” jelas Zulkifli.
Zulkifli mengungkapkan bahwa dalam dua bulan ke depan, program Koperasi Merah Putih itu ditargetkan mampu menginisiasi 80.000 Koperasi Merah Putih di Indonesia. “Desa harus makmur, masyarakatnya sehat, pendidikannya baik, dan tidak ada yang kelaparan. Makanan yang bergizi harus tersedia. Kalau semua itu berjalan, maka kita bisa terus maju menuju Indonesia Hebat,” lanjutnya.
Baca Juga
Terpisah, di hari yang sama, 8.567 kepala desa dan lurah se-Jawa Tengah menghadiri acara Dialog Percepatan Musyawarah Desa Khusus Pembentukan Koperasi Merah Putih yang digelar di Kota Semarang. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyatakan optimisme bahwa program Koperasi Merah Putih akan memberikan dampak positif bagi perekonomian desa. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap untuk menjalin kolaborasi dengan kementerian terkait untuk melakukan pendampingan. Terutama, untuk memetakan potensi di masing-masing desa.
“Kepala desa semuanya senang, ini nanti untuk memutar ekonomi di desa. Jadi, kalau semua ada koperasi di masing-masing dari 8.567 desa, maka ekonomi di desa akan berputar sesuai potensi desa masing-masing,” ungkap Luthfi.