Bisnis.com, SEMARANG - Produsen plastik kemasan terus menyesuaikan harga jual produknya secara bertahap sebagai dampak dari melemahnya nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat.
M. Hastho Krist Pramudyo, Managing Director Jordan Plastics, mengatakan nilai tukar rupiah sangat berpengaruh pada ongkos produksi. Pasalnya, sebagian besar bahan baku platik yang dipakai berasal dari impor.
"Kami sudah menaikkan harga sampai tiga kali. Itu berakibat komplain dari customer yang mempertanyakan kenapa harga berubah terus," tuturnya kepada Bisnis, Kamis (20/9/2018).
Menurutnya, meningkatkan efisiensi dan produktivitas menjadi jalan utama yang ditempuh perusahaan untuk tetap bisa bertahan. Dengan produksi yang meningkat, ongkos per unit diharapkan bisa terus ditekan.
Selain itu, pihaknya juga telah membuat asumsi harga bahan baku selama satu tahun. Namun, hal itu akan berlaku apabila tidak ada perubahan harga yang terlalu ekstrim.
Jordan Plastics sejauh ini masih memasarkan seluruh produknya di dalam negeri. Hal tersebut membuat perusahaan belum bisa memanfaatkan selisih kurs dari ekspor.
"Saat ini masih fokus di domestik karena pasar utama kami adalah UMKM. Pernah ada beberapa prospek ekspor, tetapi belum jadi karena terkendala ongkir yang terlalu mahal," katanya.