Bisnis.com, SEMARANG - Kesadaran masyarakat Indonesia untuk berasuransi perlu ditingkatkan guna mengantisipasi berbagai risiko yang bisa muncul kapan saja.
Perwakilan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Bram Suryo Kusumo mengatakan Indonesia masih kalah jauh dari beberapa negara dalam berasuransi. Dia mencontohkan di Singapura setiap orang rata-rata memiliki satu hingga dua polis asuransi. Sementara itu di Jepang satu orang rata-rata memiliki tiga polis asuransi.
"Di Indonesia saat ini mungkin sekitar 0,1. Artinya dari sepuluh orang, hanya ada satu orang yang punya satu polis asuransi," katanya dalam acara Insurance Day 2018 di kampus Universitas Diponegoro (Undip), Kamis (18/10/2018).
Meskipun begitu, dia mengungkapkan kinerja asuransi jiwa di Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Menurutnya, hal tersebut perlu dipandang positif sambil terus memacu kesadaran masyarakat untuk berasuransi.
"Untuk asuransi jiwa pertumbuhannya cukup baik. Tahun lalu total pendapatan naik 21,7%, investasi naik 22,8%, dan aset tumbuh 24,6%," ujarnya.
Sementara itu, Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 3 dan Perizinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 3 Jateng dan DIY Rusly Albas menyatakan tingkat inklusi dan literasi asuransi masyarakat memang masih rendah dan perlu terus ditingkatkan.
Adapun melalui Insurance Day 2018 yang digelar di perguruan tinggi di 18 kota, pemahaman dan minat untuk berasuransi, khususnya dari generasi milenial diharapkan meningkat.