Bisnis.com, KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengkaji wacana pembangunan angkutan massal berbasis bus rapid transit (BRT) untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas di kawasan Kota Kudus.
"Untuk mewujudkan wacana pembangunan transportasi massal perkotaan tersebut akan didahului dengan pengkajian secara mendalam apakah Kudus memungkinkan membangun proyek BRT," kata Bupati Kudus Muhammad Tamzil di Kudus, Rabu (2/1/2019).
Nanti, kata dia, bus transkudus tersebut akan beroperasi di seluruh Kota Kudus karena tujuannya memang memudahkan masyarakat Kudus dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Operator bus transkudus tersebut, kata dia, akan diserahkan kepada pihak ketiga.
Subsidi yang diberikan, lanjut dia, bisa dalam bentuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) ataupun subsidi dalam bentuk lainnya.
Ia memperkirakan angkutan perkotaan maupun angkutan pedesaan yang ada sekarang kesulitan melakukan peremajaan dengan mengganti angkutan baru guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kudus Abdul Halil mengatakan siap membuat kajian terkait wacana Pemkab Kudus membangun BRT seperti halnya Pemkot Semarang yang memiliki transportasi massal perkotaan.
Kajian tersebut, kata dia, termasuk langkah antisipatif terkait keberadaan angkutan kota maupun angkutan pedesaan yang sudah lama beroperasi.
"Mereka tentu akan diminta tanggapannya apakah menyetujui wacana tersebut atau tidak," ujarnya.