Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemberkasan CPNS, Pemkab Boyolali Tunggu Instruksi Pusat

Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menunggu instruksi pemerintah pusat untuk melaksanakan tahap pemberkasan bagi CPNS yang telah lolos seleksi.
Ilustrasi seleksi CPNS/Antara-Umarul Faruq
Ilustrasi seleksi CPNS/Antara-Umarul Faruq

Bisnis.com, BOYOLALI – Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menunggu instruksi pemerintah pusat untuk melaksanakan tahap pemberkasan bagi calon pegawai negeri sipil (CPNS) dari daerah itu yang telah lolos seleksi.

"Masih menunggu instruksi lebih lanjut dari pusat untuk tahap kelengkapan pemberkasan peserta yang telah lulus seleksi," kata Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Kabupaten Boyolali, Agus Santoso, di Boyolali, Kamis (3/1/2019).

Pemkab Boyolali telah merilis pengumuman hasil integrasi seleksi kompetensi dasar (SKD) dan seleksi kompetensi bidang (SKB) CPNS 2018, beberapa waktu lalu.

Sebanyak 452 peserta seleksi CPNS untuk Kabupaten Boyolali dinyatakan lolos seleksi, sedangkan pengumuman hasil seleksi dapat dilihat di website bkp2d.boyolali.go.id.

Agus mengemukakan pemberkasan itu untuk syarat-syarat yang perlu dipenuhi oleh mereka yang telah dinyatakan lolos seleksi CPNS.

Hasil pemberkasan, selanjutnya dikirim ke Jakarta untuk mendapatkan penetapan Nomor Identitas Pegawai (NIP).

Dari 481 formasi CPNS yang disediakan, Pemkab Boyolali mendapatkan 452 formasi. Kebanyakan yang masih kosong formasi kesehatan, seperti dokter gigi, sedangkan formasi guru telah terpenuhi.

Pemkab Boyolali mendapatkan kurang lebih 14 guru cumlaude untuk SD yang tersebar di daerah itu. Pemkab juga mendapatkan seorang berlatar belakang pendidikan teknik sipil yang cumlaude.

"Kami berharap dengan mendapatkan orang-orang yang pintar dalam seleksi CPNS, maka dapat memperkuat Pemerintah Kabupaten Boyolali," kata Agus.

Dia menjelaskan aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemkab Boyolali yang pensiun setiap tahun berjumlah 450 hingga 500 orang. Pemkab Boyolali hingga saat ini memiliki ASN aktif sekitar 8.600 orang.

"Kami idealnya harus memiliki sekitar 9.000 orang pegawai. Jumlah itu, formasi guru kelas menjadi yang paling banyak diperlukan," tutur Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper