Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asperindo Jawa Tengah Siasati Kenaikan Tarif Muatan Udara

Mahalnya tarif surat muatan udara (SMU) beberapa maskapai penerbangan coba disiasati oleh Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik (Asperindo) Jawa Tengah.
Aktivitas karyawan di salah satu gudang yang ada di Cikarang Dry Port./JIBI-Nurul Hidayat
Aktivitas karyawan di salah satu gudang yang ada di Cikarang Dry Port./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, SEMARANG – Mahalnya tarif surat muatan udara (SMU) beberapa maskapai penerbangan coba disiasati oleh Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik (Asperindo) Jawa Tengah.

Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan memilih moda transportasi lain atau selektif menggunakan maskapai penerbangan. Apalagi belum lama ini ada salah satu maskapai yang mengembargo kepada anggota Asperindo.

Sebelumnya terjadi embargo yang dilakukan oleh Garuda Gruop kepada salah satu anggota Asperindo yakni JNE. Namun embargo tersebut telah berakhir pada 12 Februari, dari pengalaman tersebut Asperindo berencana mereview kembali layanan kargo udara domestik.

"Masalah embargo sudah terselesaikan, namun kami akan mereview ulang, bisa melalui jalur darat ataupun kalau urgent bisa menggunakan kargo,” kata Ketua Asperindo Jateng, Tony Winarno, Jum'at (15/2/2019)

Dia menegaskan, tidak melakukan boikot kepada Garuda Group, namun memilih melakukan review ulang. Serta akan lebih selektif menggunakan moda transportasi untuk pengiriman, misalkan jika SMU dinaikkan, dan harganya dinilai kurang kompetitif, pihaknya bisa memilih maskapai lainnya.

"Sebagai customer, kita bisa mereview angkutan yang digunakan. Jika kami rasa kurang kompetitif kami gunakan yang lain,” tambahnya.

Dia mencontohkan, pengiriman logistik yang berasal dari wilayah Jateng, Jabar, Medan, DIY, Jatim dan Bali, sedikitnya memiliki lebih dari 1.000 ton kiriman. Jumlah itu belum ditambah dengan kota-kota lain. Sehingga jika ada maskapai yang menaikkan harga yang dinilai tidak wajar, Asperindo pun siap mereview sebagai konsumen.

"Konsumen bisa memilih moda transportasi dengan harga yang kompetitif, salah satunya memilih maskapai untuk kargo udara,” ucapnya.

Untuk transportasi darat khususnya untuk pengiriman domestik, Asperindo bisa menggunakan tol Trans Jawa ataupun menggunakan kereta api (KA), apalagi untuk logistik yang membutuhkan kecepatan.

Saat ini, Asperindo kini juga tengah mengusahakan untuk memiliki pesawat kargo dan terminal kargo sendiri. Rencananya pesawat itu akan menerbangi kota-kota besar di Indonesia.

“Dari Asperindo pusat sedang merancang membuat konsorsium logostik pengiriman melalui pesawat kargo. Jika ini beroperasi, tentunya akan membantu pelaku UMKM yang ada di daerah. Rencana ada lima pesawat dari beberapa perusahaan” tuturnya.

Sementara itu, Branch Manager JNE Semarang Wahyu Sangerti Alam, menerangkan jika embargo yang dilakukan maskapai Garuda Group kepada JNE ternyata tidak begitu dirasakan JNE terutama di wilayah Jateng dan Semarang, alias tidak membuatnya merugi.

“Kalau dari kami tidak ada penurunan omzet, barang-barang logistik yang kami kirim pun tidak ada yang terlambat,” katanya.

Ketika dilakukan embargo, lanjut Wahyu, JNE sebagai anggota Asperindo langsung melakukan koordinasi dan mengalihkan paket yang harus segera dikirim ke kargo maskapai lain. Padahal JNE sendiri menyumbang 30% dari sekian ton dari total jatah kargo udara yang dimiliki Asperindo.

“Kita gunakan maskapai lain, selama embargo berlangsung," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper