Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak bisa mulai dikerjakan konstruksinya pada tahun ini.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (27/2/2019), menyatakan desain sebagian jalan tol Semarang-Demak akan terintegrasi dengan pembangunan tanggul laut Kota Semarang.
"Diharapkan apabila Jalan Tol Semarang-Demak sudah selesai maka banjir rob di Semarang akan tertangani karena sekaligus berfungsi sebagai tanggul rob dan bersinergi dengan pembangunan tanggul, polder, dan rumah pompa yang dikerjakan oleh Ditjen Sumber Daya Air," kata Basuki Hadimuljono.
Selain itu, ujar dia, keberadaan tol tersebut juga diharapkan untuk meningkatkan aksesibilitas dan menambah kapasitas jaringan jalan yang sudah ada untuk melayani kawasan utara Jawa.
Pembangunan jalan tol dengan nilai investasi sekitar Rp15,3 Triliun ini ditargetkan akan berlangsung selama dua tahun.
Pembangunan jalan tol Semarang-Demak membutuhkan lahan seluas 1.887.000 meter persegi. Lahan dibagi menjadi dua seksi, yatu seksi I Kota Semarang dan Seksi II Kabupaten Demak.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan banjir rob di Kota Semarang, kerap terjadi dan menggenangi jalan nasional sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas dan terganggunya perekonomian antara lain di sekitar wilayah Genuk dan Kaligawe.
"Harapannya pembangunan tol ini sekaligus merevitalisasi kawasan industri di sana. Begitu jalan tolnya dibangun kawasan industri tidak lagi terdampak rob, sehingga bisa kembali membangkitkan ekonomi baru di sana," ujar Danang Parikesit.
Saat ini masih dalam tahapan lelang investasi dimana sudah ada empat konsorsium lulus dalam proses pra kualifikasi dan selanjutnya akan tahapan pemasukan penawaran.
"Jika semua berjalan sesuai rencana lelang, proses penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) bisa dilakukan pada awal Mei 2019," paparnya.