Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jateng Dukung Jamu Jadi Warisan Budaya Dunia

Jamu tradisional diharapkan menjadi warisan budaya tak benda dunia.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menemui perwakilan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional (GP Jamu) Jawa Tengah/Alif
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menemui perwakilan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional (GP Jamu) Jawa Tengah/Alif

Bisnis.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap jamu tradisional menjadi warisan budaya tak benda dunia.

Meski pada kesempatan pendaftaran pertama gagal, Ganjar menginginkan jamu kembali didaftarkan sebagai warisan budaya dunia.

Meski beberapa waktu lalu gagal, namun tidak boleh berhenti. Akan didorong terus agar jamu menjadi warisan budaya dunia seperti halnya keris, batik dan lainnya.

"Nanti akan kami bantu sekuat tenaga untuk mewujudkan cita-cita itu,” ucapnya saat menemui perwakilan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional (GP Jamu) Jawa Tengah, di Ruang Kerja Gubernur, Senin (22/4/2019).

Untuk mewujudkan hal itu, kata gubernur, para pengusaha jamu harus bisa menunjukkan jika jamu memiliki manfaat untuk kesehatan. Selain soal sejarah jamu, manfaat jamu mesti ditunjukkan, khususnya dalam dunia herbal.

“Syukur-syukur bisa masuk herbal medicine, atau kemudian berinovasi menjadi bahan-bahan konsumsi minuman dan makanan yang enak berbahan jamu,” tuturnya.

Ditambahkan, sejak dulu stigma masyarakat tentang jamu adalah pahit. Yang harus dilakukan pengusaha jamu adalah melakukan inovasi membuat jamu yang enak.

“Seperti sekarang sudah banyak produk inovasi jamu, misalnya permen, es krim, kue yang berbahan jamu. Inovasi-inovasi semacam ini harus dilakukan agar kita bisa menunjukkan kepada dunia bahwa selain memiliki sejarah budaya tinggi, jamu juga memiliki khasiat sehingga layak menjadi warisan budaya dunia,” ujarnya.

Sementara itu, Ditektur Eksekutif GP Jamu Jateng Stefanus Handoyo Saputro mengatakan, memang pada usulan pertama pada tahun 2018 lalu, jamu dicoret dari warisan budaya dunia. Pencoretan itu karena pendaftaran yang dilakukan dengan terburu-buru dan tanpa persiapan.

“Sekarang sudah kami lakukan persiapan-persiapan dan sudah kami usulkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng,” kata dia.

Stefanus menerangkan, status warisan budaya dunia kepada jamu menurutnya sangat penting. Sebab, jamu memang warisan leluhur yang telah ratusan tahun ada di Indonesia.

Sejak zaman keraton hingga sekarang, jamu masih eksis di tengah masyarakat.

Dia menambahkan, Jateng merupakan provinsi dengan industri jamu terbesar di Indonesia.

Di provinsi ini, ada tujuh industri ekstrak jamu, 17 industri obat tradisional, 76 usaha kecil obat tradisional dan lebih dari 200 usaha mikro obat tradisional.

“Itu yang terdaftar di kami, sebenarnya masih banyak. Maka tepat jika Jawa Tengah adalah pelopor kebangkitan dan kejayaan jamu tradisional di Indonesia,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper