Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dalam Perayaan Harkopnas, Ganjar Akui Bubarkan 4.112 Koperasi

Dalam perayaan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-72 di Purwokerto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan sejumlah pencapaian koperasi di daerahnya, termasuk soal pembubaran 4.112 unit koperasi.

Bisnis.com, PURWOKERTO — Dalam perayaan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-72 di Purwokerto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan sejumlah pencapaian koperasi di daerahnya, termasuk soal pembubaran 4.112 unit koperasi.

Dalam pidatonya, Ganjar menuturkan, salah satu kunci mengembangkan koperasi ialah memperbanyak anggota. Dengan demikian, anggota koperasi dengan modal minim pun mampu bersaing dengan perusahaan besar.

Di beberapa negara maju, anggota satu koperasi mencapai jutaan, sedangkan di Indonesia, 20-50 orang saja sudah bisa membuat koperasi. Oleh karena itu, koperasi perlu menjaring lebih banyak anggota.

“Purwokerto ini menjadi tempat lahirnya koperasi. Mudah-mudahan ini menjadi tempat untuk kita kembali melompat, sehingga usaha kecil mikro semua bisa berkembang kembali,” paparnya, Jumat (12/7/2019).

Sebagai informasi, Raden Ngabei Aria Wirjaatmadja, orang pertama yang menggagas koperasi berasal dari Purwokerto. Ide koperasi ini juga dikembangkannya menjadi cikal bakal pendirian Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Ganjar menyebutkan, jumlah koperasi di Jawa Tengah mencapai 22.422 unit, tetapi ada 3,817 yang tidak aktif. Oleh karena itu, pada 2019 Pemprov Jateng membubarkan 4.112 unit koperasi.

“Mohon maaf Pak Menteri, tapi kami tegas-tegas saja. Karena kalau tidak dibubarkan, ini akan memengaruhi kondisi koperasi secara keseluruhan di Tanah Air,” tuturnya di hadapan Menkop dan UKM Puspayoga.

Pengembangan koperasi di Jateng pun cukup menggembiarakan. Ada koperasi yang 100% bisnisnya dikelola secara digital, seperti BMT Sejahtera di Pekalongan, Khairul Ummah di Rembang.

Selain itu, Koperasi Karika di Wonosobo dan Koperasi Srikandi di Purworejo berhasil memperluas produknya ke pasar ekspor.

“Jadi sebenarnya kekuatan anggota yang banyak ini mampu untuk mengembangkan koperasi, dan kita [pemerintah]perlu mendampingi koperasi agar bisa tumbuh,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper