Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lima Kementerian Bakal Garap Pengembangan Borobudur

Sejumlah kementerian diperintahkan Presiden Joko Widodo untuk turun gunung menggarap pengembangan Candi Borobudur.
Umat Budha bermeditasi saat perayaan Maha Puja Asadha 2563/2019 di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (14/7/2019). Ribuan warga Budha dari dalam dan luar negeri menghadiri perayaan Asadha untuk memperingati Buddha Gautama memberikan khotbah pertama kepada lima muridnya di Taman Kijang Isipatana di dekat Kota Benares./Antara-Anis Efizudin
Umat Budha bermeditasi saat perayaan Maha Puja Asadha 2563/2019 di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (14/7/2019). Ribuan warga Budha dari dalam dan luar negeri menghadiri perayaan Asadha untuk memperingati Buddha Gautama memberikan khotbah pertama kepada lima muridnya di Taman Kijang Isipatana di dekat Kota Benares./Antara-Anis Efizudin

Bisnis.com, SEMARANG – Sejumlah kementerian diperintahkan Presiden Joko Widodo untuk turun gunung menggarap pengembangan Candi Borobudur.

Hal itu terungkap saat mengikuti Rapat Terbatas Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas bersama Presiden dan Wakil Presiden di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (15/7/2019).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, yang diperlukan untuk pengembangan Candi Borobudur adalah kejelasan konsep pengembangan.

"Maka akses ke Borobudur harus segera disiapkan. Blue print pengembangan Borobudur, RT RW, pengelola dan pemerintah daerah harus bersinergi," kata Ganjar Selasa (16/7/2019).

Saat ini, Candi Borobudur merupakan satu dari 10 destinasi Bali Baru yang diimpikan Presiden Joko Widodo dan ditargetkan bakal mampu mengundang 20 juta wisatawan mancanegara.

Saat menghadiri Asalha Maha Puja 2563 di pelataran Candi Borobudur, Ganjar menargetkan 5 juta wisatawan datang ke Borobudur. Meski saat ini dalam setahun angka wisatawan yang datang ke Candi Borobudur sudah mencapai 2,6 juta orang, namun jumlah wisatawan mancanegara baru sekitar 250.000 orang.

"Kegiatan besar harus diselenggarakan. Harus ada dukungan infrastruktur. Perbaikan sekitar Borobudur. Termasuk dukungan pemerintah daerah dan masyarakat. Presiden juga pesan tiga hal, fasilitas, utilitas dan amenitas," kata Ganjar.

Fasilitas yang dimaksud adalah infrastruktur, utilitas dasar atau kesenangan atau kebiasaan para wisatawan, ketiga adalah amenitas pariwisata alias kenyamanan wisatawan yang berkaitan dengan ketersediaan rumah makan, fasilitas umum, hingga toko cinderamata.

"Agar orang datang tidak cuma lihat candinya saja. Tapi juga bisa menikmati kuliner, atraksi, seni budaya. Ini yang mau kita dorong. Kalau gitu-gitu saja acaranya tidak menarik. Harus jelas acara dan target wisatawannya," katanya.

Beberapa persoalan yang telah disampaikan Ganjar tersebut, juga langsung direspons Presiden dengan memerintahkan beberapa kementerian untuk turun ke Jawa Tengah, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menkeu Sri Mulyani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menpar Arief Yahya, Menhub Budi Karya Sumadi dan Kepala Bekraf Triawan Munaf. Terlebih Pemerintah Pusat telah menyiapkan anggaran mencapai Rp 6,5 triliun untuk pengembangan 10 destinasi Bali Baru.

"Kalau Pak Presiden kemarin sadis, target satu tahun mesti beres," katanya.

Rapat terbatas tersebut, selain dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, juga dihadiri empat Gubernur lainnya. Gubernur NTB Zulkifliemansyah, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Gubernur NTT Viktor Laiskodat. (k28)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper