Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTPN IX Genjot Produksi Kopi Kering

PTPN IX pada pertengahan tahun ini sedang menggenjot produksi kopi kering. Pasalnya, kopi merupakan salah satu komoditas utama hasil perkebunan.
Panen kopi/ANTARA-Raisan Al Farisi
Panen kopi/ANTARA-Raisan Al Farisi

Bisnis.com, SEMARANG - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX pada pertengahan tahun ini sedang menggenjot produksi kopi kering. Pasalnya, kopi merupakan salah satu komoditas utama hasil perkebunan. 

Adapun, PTPN IX menargetkan produksi kopi kering mencapai 541 ton tahun ini. Hal tersebut, tak lepas dari program hilirisasi produk perkebunan khususnya kopi.

Manajer Kebun Getas PTPN IX Budiyono mengatakan, produksi kopi terus dikebut menjelang panen raya yang akan terjadi mulai dari Juli sampai September. 

Dia menambahkan, PTPN IX memiliki empat perkebunan kopi yakni kebun Jollong Pati, Sukamangli Sukorejo, Getas dan Ngobo di Kabupaten Semarang.

"Persiapan terus kami lakukan menjelang panen raya terutama peralatan pabrik kopi di kawasan Gemawang Kabupaten Semarang yang mengolah kopi mentah menjadi bijih kopi," kata Budiyono di Pabrik Kopi Banaran Rabu (24/7/2019). 

Selain itu lanjut dia, untuk kapasitas Pabrik Kopi Banaran bisa mengolah sampai 70 ton kopi kering setiap harinya. Kendati demikian, untuk bulan Juli ini produksi belum maksimal karena belum memasuki masa panen raya.

Dia menambahkan, Pabrik Kopi Banaran 99% memproduksi bijih kopi robusta dari kebun milik PTPN IX. "Disini kami mengolah kopi dari yang masih berwarna hijau sampai yang sudah berwarna merah untuk dijadikan bijih kopi," tambahnya.

Sementara itu, sebelumnya Direktur utama PTPN IX Iryanto Hutagaol mengatakan, hilirisasi produk sangat penting dilakukan. Pasalnya, PTPN IX menargetkan 20% pendapatan dari sektor lain selain bisnis utama mereka yakni karet, gula, kopi dan teh. 

Sedangkan, untuk pendapatan lanjut Iryanto, PTPN IX menghasilkan omzet rata-rata mencapai Rp1 triliun per tahunnya.

"Kami melihat potensi pariwisata dan kuliner di Jawa Tengah cukup menjanjikan. Untuk itu, kami mencoba masuk dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper