Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serangan Hewan Liar ke Ternak Kembali Muncul di Gunungkidul

Dalam waktu satu minggu sudah ada dua kambing yang tewas dimangsa hewan liar.
Ilustrasi hutan tempat hewan liar menyerang ternak warga./Antara-Adeng Bustomi
Ilustrasi hutan tempat hewan liar menyerang ternak warga./Antara-Adeng Bustomi

Bisnis.com, WONOSARI – Munculnya serangan hewan liar terhadap hewan ternak milik warga di Desa Piyaman, Kecamatan Wonosari diduga karena pergantian musim sehingga hewan liar tersebut mencari mangsa. Oleh karena itu, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul menerbitkan surat edaran guna mengantisipasi serangan hewan liar.

Dalam waktu satu minggu sudah ada dua kambing yang tewas dimangsa hewan liar. Masyarakat menduga kambing tewas lantaran digigit anjing liar.

Kepala DPP Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, mengatakan masyarakat untuk mengamankan ternaknya dari serangan hewan liar. Ia menjelaskan hewan ternak yang berada di luar kandang segera diamankan.

"Lebih baik dibawa pulang ke kandang," ujarnya, Senin (6/8/2019).

Lebih lanjut ia menyatakan, kejadian hewan ternak yang dimangsa jauh dari pemukiman warga. Masyarakat diminta siaga sejak dini melalui pengamatan dan pengawasan hewan ternak yang ada di lokasi perbukitan.

"Bisa dengan ronda atau jaga malam," kata dia.

Pemilik ternak diimbau untuk memperkuat kandang dan meninggikannya. Selain itu, perlu ditingkatkan kegiatan komunikasi, edukasi, dan informasi kepada masyarakat. Jajarannya juga mengajak kerjasama dengan stakeholder meliputi UPT Kesehatan Hewan, Danramil, Kapolsek, dan pemerintah desa.

Di sisi lain, ia menghimbau agar hewan ternak yang sudah mati karena serangan hewan liar untuk tidak dimasak. "Kami khawatir hewan tersebut terkena rabies kalau memang digigit anjing," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Peternakan, DPP Gunungkidul, Suseno Budi Sulistiyanto, menuturkan munculnya serangan hewan liar kepada ternak karena habitat atau ekosistemnya mengalami perubahan. "Hewan liar juga susah mencari air untuk minum dan lapar sehingga masuk ke pemukiman warga," ucap dia.

Ia menyebut pada 2017 lalu merupakan puncak serangan hewan liar terhadap hewan ternak. Jumlah hewan ternak yang menjadi mangsa dua tahun lalu kurang lebih 180 ekor hewan ternak meliputi sapi, kambing, dan ayam.

"Itu terjadi di wilayah selatan Kabupaten Gunungkidul sebab hewan ternak ada di perbukitan. Sedangkan, pada tahun lalu tidak ada laporan hewan ternak yang dimangsa," imbuhnya.

Menurutnya, pemasangan lampu di sekitar kandang perlu dilakukan agar hewan ternak dapat dipantau. "Supaya tahu hewan liar apa yang masuk ke kandang," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmat Jiwandono
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : JIBI/Harian Jogja

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper