Bisnis.com, SOLO – Jumlah investor pasar modal di wilayah Soloraya disebut terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Hingga Juli 2019, jumlah investor di Soloraya telah mencapai 28.621 investor atau meningkat sekitar 15 % dari jumlah akhir 2018 lalu.
Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Solo, M. Wira Adibrata, mengatakan berdasarkan data yang ada, jumlah investor pasar modal di wilayah Soloraya terus tumbuh. Jika pada 2016 jumlah investor sekitar 17.517, di tahun 2017 sudah meningkat menjadi 18.835 atau tumbuh sekitar 7,52%.
"Kemudian per Juli 2019, jumlahnya sudah mencapai 28.621 investor. Sedangkan pada 2018 kemarin sekitar 24.872 investor," kata dia kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Senin (26/8/2019).
Menurutnya kondisi tersebut menunjukkan kesadaran atau minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal semakin baik. Bukan hanya dari kalangan mapan, Wira menyebut dari kalangan pelajar dan mahasiswa pun kini sudah banyak yang tertarik untuk mencoba berinvestasi saham.
Dia mengatakan iklim investasi di Soloraya yang kian membaik menjadi daya tarik bagi perusahaan sekuritas untuk masuk ke Solo. Pada Mei lalu sudah ada satu perusahaan sekuritas baru yang masuk ke Solo. Total ada 22 perusahaan sekuritas yang ada di Solo.
Sebelumnya, Branch Manager Indo Premier Sekuritas di Solo, Wisnu Radityo, mengatakan jumlah investor pasar modal terus tumbuh seiring maraknya kampanye Yuk Nabung Saham dan sekolah pasar modal yang digelar di Solo.
Baca Juga
"Banyak kalangan muda yang kini ikut berinvestasi saham, termasuk di Solo. Bahkan dari kalangan pelajar pun ada," terang dia.