Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 di Jateng Melonjak, Ini Laporan Gubernur Ganjar

Apa yang terjadi di Jawa Tengah saat ini persis seperti yang terjadi pada 2020, bahwa peningkatan kasus aktif pascalibur panjang nasional juga menyebabkan naiknya BOR hingga mencapai 90 persen.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau Vaksinasi tahap II yang dilaksanakan di RST Wiratamtama dan RSUD Tugurejo Semarang, Rabu (3/3/2021)./Istimewa-Dok Pemprov Jateng
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau Vaksinasi tahap II yang dilaksanakan di RST Wiratamtama dan RSUD Tugurejo Semarang, Rabu (3/3/2021)./Istimewa-Dok Pemprov Jateng

Bisnis.com, JAKARTA – Melonjaknya kasus aktif Covid-19 di sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menurut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah dapat diprediksi sebelumnya. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 mengimbau daerah agar segera mengambil langkah konsolidasi.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Tengah mencatat setidaknya ada delapan kabupaten/kota yang mengalami kenaikan kasus secara signifikan meliputi Sragen, Tegal, Brebes, Banyumas, Cilacap, Karanganyar, Wonogiri dan Kudus.

“Ini terprediksi sebenarnya. Setiap kali ada libur panjang pasti ada kenaikan [kasus],” lapor Ganjar kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito, mengutip keterangan resmi BNPB, Kamis (3/6/2021).

Berdasarkan catatan tahun lalu, yang terjadi di Jawa Tengah saat ini persis seperti yang terjadi pada 2020, bahwa peningkatan kasus aktif pascalibur panjang nasional juga menyebabkan naiknya bed occupancy rate (BOR) hingga mencapai 90 persen.

Kendati telah dilakukan konsultasi dan koordinasi secara rutin terkait adanya potensi kenaikan kasus dari liburan panjang, namun Ganjar mengakui bahwa hal itu tidak semua diantisipasi dengan baik oleh sejumlah Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah sehingga terjadi kenaikan kasus seperti yang terjadi di Kudus.

Selain kurangnya antisipasi, Ganjar juga melaporkan bahwa kenaikan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus terjadi karena prediksi-prediksi seperti fenomena tahun lalu yang tidak dicermati dengan baik sehingga menimbulkan kepanikan.

“Kaget gitu ya. Dia tidak prediksi, dia tidak antisipasi, lalu berikutnya panik,” jelas Ganjar.

Kepada Ketua Satgas, Ganjar juga melaporkan bahwa pihaknya telah berulangkali meminta agar pemerintah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan angka kasus dapat segera mengambil langkah konsolidasi dan menghindari pemahaman seolah-olah dapat melakukan penanganan sendiri.

Sebab, penanganan Covid-19 tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja melainkan harus melibatkan berbagai komponen.

Ketua Satgas Ganip beserta jajarannya juga berkomitmen untuk membantu dan mendorong pemerintah daerah untuk mengendalikan kasus Covid-19 melalui berbagai langkah-langkah yang tepat dan terpadu.

“Kita akan dorong semoga penanganan Covid-19 ini menjadi lebih baik dan kasus dapat dikendalikan,” kata Ganip.

Ganip, dalam kunjungannya ke Jawa Tengah juga menyerahkan dukungan berupa dana siap pakai (DSP) senilai Rp1 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Kudus dan beberapa bantuan lain meliputi tenda isolasi 2 buah, masker kain 20 ribu lembar, masker kain anak 10 ribu lembar dan handsanitizer sebanyak 20 jerigen dengan kapasitas 4 liter.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper