Bisnis.com, PURWOREJO - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono menilai almarhum mertuanya, Hajah Sunarti Sri Hadiyah Sarwo Edhie Wibowo (Ibu Ageng), menjadi contoh bagaimana seorang istri prajurit memiliki ketangguhan dan ketegaran.
"Keluarga besar mencatat dalam sejarah perjalanan hidup almarhum Sarwo Edhie Wibowo dan almarhumah Sunarti Sri Hadiyah yang oleh kami dinilai memberikan contoh nyata dalam kehidupan," katanya di Purworejo, Selasa (21/9/2021).
Ia menyampaikan hal tersebut saat pemakaman jenazah Sunarti Sri Hadiyah di pemakaman keluarga di Kampung Ngupasan, Kelurahan Pangenjurutengah, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Yudhoyono mengatakan Sunarti Sri Hadiyah dan Jenderal TNI Purnawirawan Sarwo Edhie Wibowo mewariskan nilai-nilai dan karakter yang dimilikinya yang tangguh, tabah, memilih jalan lurus, dan mau berkorban.
Ia menjelaskan puluhan tahun almarhumah menjadi istri prajurit, istri pendampng suami yang juga prajurit banyak tantangan yang dihadapi, jauh dari kemudahan, ekonomi keluarga sering pas-pasan tetapi seraya mengasuh, mendidik, dan membesarkan tujuh putra-putrinya telah menjadi contoh, bagaimana seorang istri prajurit memiliki ketangguhan, ketegaran, dan semua sifat-sifat yang mulia.
"Saya kira karakter dan nilai-nilai itu akan senantiasa diperlukan oleh bangsa ini sampai kapan pun. Nilai kehidupan yang diwariskan oleh Sarwo Edhie Wibowo dan Ibu Ageng ternyata bagi keluarga besar memberikan manfaat yang sangat tinggi," katanya.
Baca Juga
Ia menyampaikan untuk diketahui bahwa banyak putra putri pasangan Sarwo Edhie Wibowo dengan Sunarti yang kemudian menjadi prajurit atau memulai karier dari dunia keprajuritan atau menjadi istri prajurit.
Oleh karena itu, katanya, contoh nyata bagaimana ketangguhan ketabahan Ibu Ageng menghadapi berbagai persoalan sebagai istri prajurit.
"Saya kira nilai-nilai yang diwariskan oleh kedua orang tua kami ini yang tangguh dalam perjuangan cinta Tanah Air, berpihak pada kebenaran dan keadilan adalah nilai-nilai luhur yang insyaallah di negeri tercinta ini lebih banyak lagi darah keprajuritan darah patriotisme dan darah kebangsaan yang dimiliki oleh kita semua," katanya.