Bisnis.com, SOLO — Membahas karya kuliner di Kota Solo, Jawa Tengah, seolah tidak ada habisnya. Maklum saja, Kota Solo yang mendapat julukan sebagai surga kuliner memiliki deretan makanan lezat yang wajib dicicipi, seperti Serabi Notosuman dan Selat Mbak Lies.
Pada Rabu (30/3/2022), Tim Ekspedisi Surga Kuliner Kota Solo berkesempatan mencicipi gurih dan manisnya Serabi Notosuman yang menjadi salah satu oleh-oleh khas Kota Bengawan. Kami berkunjung ke toko Serabi Notosuman Ny Lydia di Jl. Moh. Yamin No. 28 Jayengan, Serengan.
.jpg)
Foto: Proses memasak srabi Notosuman, oleh-oleh khas Solo, Rabu (30/3/2022).
Serabi Notosuman
Serabi di sana rasanya lezat dan cocok bagi penggemar makanan bercita rasa gurih dan manis. Tekstur serabi yang lembut siap memanjakan lidah. Anak-anak maupun orang dewasa pasti suka dengan rasa serabi legendaris ini.
Dalam sehari, toko ini biasa menjual 2.000 potong serabi. Adapun varian yang paling laris adalah serabi campur.
“Paling laris yang campur, lima serabi putih rasa original dan lima rasa coklat. Untuk satu kardus serabi campur harganya Rp29.000 per kardus isi 10 potong. Tergantung permintaan customer,” ujar pegawai Toko Serabi Notosuman, Benyamin, 36.
Harga serabi khas Solo ini cukup terjangkau, Rp2.800/potong untuk rasa original dan Rp3.000/potong untuk rasa coklat.
“Untuk rasa ada original dan coklat. Santan polos dan ada taburan coklat di atasnya, ditaburi meses coklat. Yang original cuma santan. Cara bikin dipanggang di wajan besi,” kata dia.
Transaksi di kedai ini bisa dilakukan secara tunai maupun digital. “Bayar digital sudah bisa sejak Grab masuk ke sini. Banyak yang pakai, customer kebanyakan pakai digital, tidak perlu bawa uang cash langsung pakai QRIS. Mereka kan senang dapat cashback,” ungkap dia.
Selat Mbak Lies
Pada siang harinya perjalanan tim ekspedisi kuliner berlanjut ke Warung Selat Mbak Lies. Kami pun mencicipi seporsi selat solo dari rumah makan yang telah bertahan selama 35 tahun itu.
Pemilik warung yang berlokasi di Gang II nomor 42 Kelurahan/Kecamatan Serengan, Solo, Wulandari Kusmadyaningrum, 55, mengatakan rahasia kelezatan masakannya adalah dibuat dengan cinta.
Wanita yang akrab disapa Lilis itu mengaku jatuh cinta dengan selat sejak berumur lima tahun. Saat itu ada penjual selat di dekat rumahnya di Serengan. “Namanya Bu Wiro kalau tidak salah. Dia jualan selat,” ujar dia.
Sejak itu dia sering membeli selat di tempat itu utamanya yang banyak moster atau bumbu mayonaisnya. Dari rasa suka itu, Lilis mulai belajar secara otodidak untuk membuat selat.
Hingga akhirnya saat duduk di bangku SMP dan SMA dia sudah bisa membuat selat. Ketika momen kelulusan SMA, Lilis mengajak teman-temannya main ke rumah. Saat itu dia memasak selat dan disuguhkan kepada teman-temannya.
Respons teman-teman sekolahnya yang bagus menguatkan niat Lilis untuk membuka usaha warung selat yang kemudian diberi nama Mbak Lies. Akhirnya setelah lulus SMA dia memulai usaha berjualan selat. Opsi kuliah seperti teman-temannya, dia abaikan.
Dan ternyata selat bikinan Lilis banyak digemari pembeli. Rasa selat buatan dia terasa segar, gurih, asam, dan sedikit asin. Selain enak, selat Mbak Lies menyehatkan karena dibuat dengan aneka kondimen segar.
“Selat itu empat sehat lima sempurna, karena isiannya ada 12 jenis, telur, daging, sayuran, susu di mayonaise, tomat, wortel, buncis, timun, brambang, kentang, daun selada, sriping kentang tipis, kuah,” urai dia.
.jpg)
Foto: Olahan kuliner bistik dari Sumber Bistik Pak Darmo, Jl Honggowongso, Solo, Rabu (30/3/2022). Kuliner malam ini menjadi pilihan tim Ekspedisi Surga Kuliner Kota Solo untuk melanjutkan jelajah rasa di Kota Solo.
Ekspedisi Kuliner
Warung Selat Mbak Lies merupakan destinasi ke-10 yang dikunjungi tim Ekspedisi Surga Kuliner Kota Solo. Dari restoran ini, tim bergerak ke Sate Yu Rebi dan Sumber Bistik Pak Darmo. Ekspedisi Surga Kuliner Kota Solo merupakan kolaborasi Solopos Media Group dengan OVO dan didukung Rumah Makan Adem Ayem.
OVO yang merupakan bagian dari ekosistem Grab membantu pengusaha kuliner menjadi bagian ekonomi digital. Terlebih dengan adanya layanan pesan antar kuliner yang mencakup berbagai makanan khas Solo melalui GrabFood.
Sebelumnya kami mengunjungi berbagai tempat makan legendaris mulai dari Rumah Makan Adem Ayem, Restoran Kusuma Sari, Warung Sate Kere Yu Rebi, hingga coffee shop kekinian, yaitu Cendhono Wangi dan Loske Coffee Service.
Berdasarkan temuan tim ekspedisi, sebagian destinasi kuliner yang disambangi telah menerapkan pembayaran digital sehingga memudahkan konsumen serta menguntungkan pedagang. Bertransaksi di destinasi kuliner andalan Solo sekarang tidak perlu lagi mengeluarkan dompet dan uang. Cukup menggunakan HP, scan QRIS, dan selesai. Pedagang diuntungkan dengan QRIS. Bayar melalui QRIS bisa dilakukan dengan berbagai pilihan fasilitas mulai dari mobile banking hingga dompet digital seperti OVO.
Perjalanan tim ekspedisi kuliner Solopos tidak berhenti sampai di sini. Masih ada beberapa tempat makan menarik lainnya yang akan kami kunjungi dalam rangkaian Ekspedisi Surga Kuliner Solo hingga Kamis (31/3/2022).
