Bisnis.com, SEMARANG - Kota Semarang terus menata diri untuk menarik investasi baik dari investor dalam negeri maupun luar negeri. Perbaikan dukungan infrastruktur dan pelayanan perizinan menjadi dua kunci utama yang mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah Kota Semarang.
Lutfi, Kepala Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang, mengatakan bahwa laju masuknya aliran dana investasi sangat dipengaruhi kebijakan perpajakan, tingkat suku bunga perbankan, kesiapan infrastruktur dasar, serta pelayanan dari pemerintah daerah yang mendorong iklim investasi.
"Untuk menarik investasi, kita sampaikan kepada calon investor mengenai perizinan yang berlaku seperti apa dan kondisi infrastruktur seperti apa," ujarnya, Senin (17/10/2022).
Adapun, pada tahun ini Kota Semarang menargetkan dapat menarik investasi senilai Rp24 triliun. Meskipun sempat terkoreksi pada dua tahun terakhir karena efek pandemi Covid-19, Lutfi meyakini target pada tahun ini dapat tercapai.
"Semarang sebagai Simpul Ekonomi Jawa diharapkan semakin menguatkan kontribusi Jateng. Bertumpu pada perdagangan jasa dan pariwisata. Posisi semarang akan dibangun pelayanan pemerintahan yang melayani," Lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Semarang, Widoyono, mengatakan bahwa peluang investasi yang potensial ditawarkan di Semarang ada di beberapa sektor.
Baca Juga
Di sektor pariwisata, Pemerintah Kota Semarang menawarkan proyek investasi pengembangan kawasan Kebun Raya Tinjomoyo dan kawasan eks Wonderia.
Di sektor energi, ditawarkan peluang investasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Jatibarang yang saat ini sudah memasuki tahap pra kualifikasi.
"Dulu Semarang sangat kuat di sektor jasa dan perdagangan, tapi sekarang sudah semakin merata. Kini mulai bergerak ke sektor pariwisata, dan bahkan perindustrian dan kesehatan," katanya.