Bisnis.com, SEMARANG—Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) mulai tahun ini mendatangkan kapal rute Tiongkok tanpa harus transit ke Singapura sehingga mampu menghemat waktu pengiriman antara 2-3 hari.
"Untuk rute ke Tiongkok ini kapal pertama yang sandar di dermaga TPKS adalah Star River, kapal ini sudah sandar pada minggu lalu dengan membawa barang 343 boks dengan muatan 497 teus," kata General Manager TPKS Erry Akbar Panggabean di Semarang, Jumat (20/1/2017).
Dia mengatakan penambahan jumlah kapal yang sandar di TPKS ini tidak lepas dari peningkatan kedalaman alur di TPKS yang mencapai 11 meter.
"Dengan kedalaman alur saat ini menjadi daya tarik bagi kapal-kapal lain yang akan mengirimkan atau memuat barangnya dari dan ke sekitar wilayah Jawa Tengah," katanya.
Selain Star River, menurut dia, masih ada dua kapal lagi yang direncanakan akan sandar dan melakukan kegiatan bongkar muat di TPKS. Sesuai jadwal, keduanya adalah SITC Surabaya dan Wana Bhum yang rencananya akan sandar di TPKS pada tanggal 23 dan 24 Januari 2017.
Ketiga kapal ini memiliki rute sama yaitu Hochiminh-Jakarta-Semarang-Makasar-Xiamen-Qingdao-Shanghai-Ningbo dengan waktu tempuh dari Semarang ke Ningbo selama 12 hari.
Selain lebih efisien dari sisi waktu, dia mengatakan untuk biaya juga lebih hemat antara 25-30 persen mengingat jika transit di Singapura, pemilik barang harus mengeluarkan biaya untuk proses bongkar muat di Singapura untuk dipindahkan ke kapal lain.
Erry berharap, dengan tambahan kapal rute Tiongkok yang dijadwalkan ada setiap hari Selasa tersebut, akan semakin banyak pengusaha yang memanfaatkan kapal tersebut untuk mengirimkan maupun mendatangkan barang dari Tiongkok.
Dia menjelaskan, berdasarkan data dari TPKS, khusus untuk volume impor barang yang masuk melalui TPKS dalam satu bulan mencapai 35.000 teus. Dari total tersebut, 14.000 teus merupakan impor barang dari Tiongkok.
"Apalagi dari sisi pelayanan kami juga terus meningkatkan pelayanan, salah satunya adalah mempermudah pengambilan barang dengan menerapkan 'smart container yard'," katanya.
Pada penerapan "smart cy" tersebut, pemilik barang melalui kontainer dapat langsung mengambil barang di lapangan penumpukan tanpa harus antri lama karena pelayanannya sudah otomatis.
"Operator dalam hal ini tidak perlu ada di lapangan penumpukan, dengan begitu pengambilan barang lebih efisien karena semua sudah otomatis menggunakan alat berat A-RTG," katanya.
Dengan peningkatan pelayanan dan penambahan kapal tersebut, Erry berharap volume bongkar muat di TPKS terus meningkat.