Bisnis.com, SEMARANG—Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah menargetkan penjualan 75 unit rumah pada pelaksanaan ekspo ketiga di Mal Ciputra Semarang tanggal 15-26 Maret.
"Target penjualan ini meningkat dibandingkan dengan realisasi penjualan pada pelaksanaan ekspo sebelumnya di bulan Februari lalu yaitu sebanyak 40 unit rumah," kata Wakil Ketua REI Jawa Tengah Bidang Humas, Promosi, dan Publikasi Dibya K Hidayat pada pembukaan pameran di Mal Ciputra Semarang, Rabu (15/3/2017).
Diakuinya penjualan rumah di awal tahun cenderung lesu karena masih banyak masyarakat yang menunda pembelian karena menunggu adanya kebijakan yang bersifat meringankan salah satunya mengenai penurunan suku bunga.
"Kondisi pasar belum normal, banyak sekali faktor yang membuat orang menunda pembelian. Namun pada saatnya pasti masyarakat akan beli karena rumah merupakan kebutuhan pokok," katanya.
Pihaknya optimistis dengan peningkatan penjualan pada bulan ini mengingat mulai terjadi penurunan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR). Dia mengatakan jika sebelumnya suku bunga KPR di kisaran 7,5 persen fixed satu tahun, saat ini turun menjadi 6 persen fixed satu tahun.
Sedangkan untuk cicilan fixed lima tahun suku bunga KPR-nya masih 9 persen. Dia mengatakan meski lebih tinggi, suku bunga KPR tersebut terbilang murah.
"Ini kesempatan yang baik, penawaran bunga KPR ini sangat baik jadi jangan sampai dilewatkan oleh konsumen yang memang berencana memiliki rumah," katanya.
Selain penurunan suku bunga, dia mengatakan program amnesti pajak yang digulirkan oleh pemerintah juga mampu memberikan dampak positif bagi penjualan properti secara nasional termasuk di Jawa Tengah.