Bisnis.com, PEKALONGAN – Pemkab Pekalongan berencana membangun infrastruktur bandara di bekas bandara peninggalan Belanda yang terletak di wilayah Kecamatan Kesesi.
Rencana mengaktifkan lagi bandara bekas peninggalan Belanda itu pun saat ini telah memasuki tahap pembentukan tim pengkaji.
Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi, mengatakan lokasi seluas 25 hektare yang ada di wilayah Kecamatan Kesesi itu sangat strategis dijadikan bandara regional yang menempuh penerbangan jarak pendek.
“Kita sudah cukup membutuhkan bandara karena di sepanjang pantai utara Cirebon hingga Semarang belum ada. Wilayah Kabupaten Pekalongan sangat strategis dibangun bandara dengan pesawat ATR yang melayani perjalanan jarak pendek,” katanya, akhir pekan lalu.
Kata dia peluang dibangunnya bandara di Kabupaten Pekalongan cukup baik karena Kementerian Perhubungan memberikan respons positif.
Apalagi, kata dia, Presiden Jokowi saat berkunjung ke Pekalongan juga memberikan signal baik untuk pengembangan pembangunan lima bandara baru di Jawa Tengah.
“Kabupaten Pekalongan sangat tepat untuk pembangunan bandara karena wilayah lokasinya yang berada di tengah Pulau Jawa. Jika kita melihat sejarah, Insya Allah bandara bekas penjajahan Belanda bisa dihidupkan lagi,” katanya.
Ia mengatakan saat ini sektor industri pengolahan maupun perdagangan mendominasi produk domestik regional bruto (PDRB) daerah setempat, sehingga keberadaan infrastruktur transportasi berupa bandara sangat dibutuhkan masyarakat, terutama di wilayah Kabupaten Pekalongan agar terinterkoneksi dengan berbagai kota di Indonesia.
“Yang jelas, kami terus mengkaji terhadap rencana pembangunan bandara di Kesesi. Tim ini akan bergerak lebih taktis dan teknis,” katanya.
