Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2017, Gendhis Multi Manis Siap Produksi 42 Ribu Ton Gula

Pabrik Gula (PG) Gendhis Multi Manis (GMM) Blora yang dikelola Perum Bulog, pada 2017 siap memproduksi gula sebanyak 42 ribu ton sebagai kontribusi terhadap peningkatan produksi gula nasional.

Bisnis.com, SEMARANG--Pabrik Gula (PG) Gendhis Multi Manis (GMM) Blora yang dikelola Perum Bulog, pada 2017 siap memproduksi gula sebanyak 42 ribu ton sebagai kontribusi terhadap peningkatan produksi gula nasional.

General Manager PT GMM Bambang Subekti mengatakan sejak mulai giling tebu awal Mei 2017, kemampuan produksi sudah mencapai 4.000 "ton cane per da" (TCD) dari total kapasitas 6.000 TCD.

"Oleh karena itu, dengan perkiraan waktu kerja selama 150 hari, maka produksi gula dari GMM akan mencapai 42 ribu ton. Sekarang ini kami tata betul bagaimana agar pasokan tebu dari petani bisa berjalan dengan baik," katanya ketika menerima rombongan "Press Tour Bulog 2017", Selasa (24/5/2017).

Menurut dia, meskipun pabrik gula GMM masih relatif baru, tapi dari sisi produksi bisa berjalan optimal, misalnya, pada 2015, rendemen gula perusahaan itu sudah mencapai 8,3 %, sementara PG lain di Jawa Tengah hanya 7,3 %.

Begitu juga pada 2016, saat terjadi anomali iklim meski rendemen turun jadi hanya 6,7 %, tapi masih lebih tinggi dari PG lain yang juga turun menjadi 5,7 %.

Bambang mengatakan, tingginya rendemen tersebut, karena manajemen perusahaan menerapkan kebijakan standar terhadap bahan baku yang masuk ke pabrik, yakni, tebu harus MBS (manis, bersih dan segar).

"Selama ini petani di Blora, petani masih memproduksi secara asal-asalan. Ternyata dengan proses edukasi, petani mulai bisa menghasilkan tebu yang MBS," katanya.

Sementara itu, tambahnya, perusahaan juga membuat pos pantau di 10 titik untuk "menjemput" tebu yang MBS dan kalau tidak sesuai kualitas yang ditetapkan akan ditolak.

Bambang mengatakan, untuk bisa memproduksi tebu sebanyak 42 ribu ton diperlukan tebu sekitar 600 ribu ton yang dihasilkan dari lahan seluas 8.700 ha.

Saat ini lahan di Blora seluas 2.800 ha, tambahnya, sisanya perusahaan mengambil tebu dari Rembang dan Sragen.

Menurut dia, di Rembang ada potensi lahan seluas 10 ribu ha, tapi tidak ada pabrik gula, sedangkan di Sragen ada potensi seluas 8 ribu ha, tapi tidak ada PG yang besar.

"Dengan adanya PG di Blora ini kita harapkan dapat menampung hasil panen petani di Blora, Rembang dan Sragen," ujarnya.

PG GMM saat ini melakukan kerjasama dengan petani tebu guna menjamin pasokan tebu dari petani berjalan lancar, antara lain dengan koperasi santri di Blora, Koperasi Petani Tebu Rakyat Mandiri Tebu. Total areal dari kerjasama itu seluas 3 ribu ha.

Bambang menyatakan, pihaknya membangun infrastruktur untuk membantu petani agar mudah mengirim tebu ke PG GMM, seperti, menambah truk tiper menjadi dua. Truk tiper yakni sistem bongkar muat tebu dengan mengangkat badan truk. Selain itu membangun crane untuk mengangkat tebu dari truk.

Selain itu, manajemen GMM juga memperluas lahan parkir truk pengangkut tebu untuk memudahkan proses bongkar muat.

Kebijakan lain untuk menarik petani agar mau memasok tebu ke GMM yakni memberikan mekanisme pembayaran yang berbeda dengan PG lainnya. Jika PG lain dengan sistem bagi hasil, maka GMM dengan sistem beli putus yakni membeli tebu dalam satuan kilogram dengan harga Rp600/kg.

PT. GMM juga tiap Minggu mengadakan pertemuan dengan petani untuk membuat kesepakatan, sehingga petani bergairah mengirim tebu. Jika sebelumnya hanya 300 truk perhari sekarang ini hampir 600 truk masuk ke PG GMM, bahkan pernah mencapai 900 truk.

Ke depan, pihaknya akan melakukan pengembangan areal, salah satunya bekerja sama dengan Perhutani, targetnya seluas 4 ribu ha. Namun dari luas lahan tersebut ternyata yang layak untuk budidaya tebu seluas 1.200 ha.

"Nantinya diharapkan kita tidak tergantung pasokan tebu dari petani luar daerah, khusus Blora," katanya.

Menurut Bambang, PG. GMM juga menargetkan rendemen gula bisa menembus dua digit atau di atas 10 % pada 2018 karena saat ini baru mencapai 8 %. Pihaknya optimis dengan teknologi yang diterapkan PG GMM, angka rendemen dua digit bisa tercapai.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : News Editor
Sumber : Antara

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper